utherakalimaya.com

  • Home
  • Features
  • _ARTIKEL
  • _CATATAN
  • _UNDANGAN
  • DOKUMENTASI
  • contact
Ilustrasi: komunikasijurnala1.blogspot.com


Kalau dulu sering kebingungan mencari tempat nongkrong yang asyik di Serang, beberapa waktu belakangan ini sudah tidak lagi. Serang sudah menjadi kota dengan banyak kedai dan kafe yang asyik untuk menghabiskan waktu. Di setiap sudut ada.

Pecinta nongkrong yang tidak terlalu menguras dompet, tapi bisa dapat foto menarik, banyak. Pengen suasana ekslusive dengan fasilitas wifi, suasana instaable, tapi rada menguras dompet juga banyak. Tapi, karena saya orangnya setia--monoton lebih tepatnya, saya biasanya nongkrong di tempat itu-itu saja.

Sebenarnya, persoalan tempat mah gitu-gitu aja. Paling beda di dekorasi, menu, dan suasana yang dihadirkan. Tentu saja, pemilik kedai atau kafenya juga berbeda. Kalau soal berfaedah atau tidaknya, ya kembali ke kamu. Kamu mau mendapat tingkat kefaedahan seperti apa? Tempat kumpul bareng teman untuk haha-hihi saja, atau tempat ngumpul sambil ngobrolin karya, diskusi, atau malah kamu mengerjakan karyamu sendiri.

Nah, ini 3 tempat nongkrong yang berfaedah di Serang versi saya.

1. Kedai Kopi Berfaedah
Kalau cari suasana saja sih banyak kedai kopi yang memiliki suasana dengan rate 5-10. Ada yang tenang dengan banyak stok inspirasi, ada yang bawaanya pengen serius aja dan lain sebagainya. Kalau saya, kalau lagi iseng dan keadaan dompet sedang sehat, saya keliling ke kedai kopi di Serang. Pengennya sih dilakukan setiap malam. Satu malam satu kedai. Tapi, apalah daya kadang kantong tidak mendukung. 

Apalagi kalau si empunya atau baristanya sudah kenal. Rasanya agak gimana gitu kalau nggak mampir. Selain perasaan 'agak gimana gitu' itu, juga biasanya pengen icip menu kopi terbarunya, pengen nodong ampas kopi, atau sekadar pengen ngacak-acak dapurnya untuk membuat kopi sendiri dan belajar meracik pada para pawangnya. 

Kalau soal ngacak-ngacak dapur dan nodong ampas kopi, Kiara Coffee, dan Ngopi Dipit. Cari suasana beda, biasanya mampir ke Camila Coffee atau Kopi Ngepuzz. Suasana serius dengan secangkir kopi hasil racikan peralatan tempur pembuat kopi yang serius, Grounded Coffee Bean. Kalau sedang main agak ke arah Timur, area stadion, ada Doph Coffee. Kalau mau diskusi dan melupakan ponsel--meskipun sering nggak lupa juga, biasanya dan seringnya saya ke Padepokan Kupi.

Tempat yang terakhir itu (kita sebut saja Padepokan Kupi), sebenarnya sih kedai ini nggak banget. Instaable juga nggak, nggak ada wifi, colokan listrik jarang, kalau gerimis bubar dan mamang pembuat kopinya suka bikin 'kerok' alias keki. Yang terakhir itu khusus untuk mahasiswa fakultas Hukum Untirta aja sih. Saya mah biasa saja dan tetap memanggilnya mamang tanpa basa-basi dan tanpa takut dikasih nilai K. Aha-aha.

Di tempat ini saya biasa mengerjakan PR, dan berdiskusi baik dengan kawan yang sudah janjian, maupun pengunjung lain yang bahkan namanya saja lima menit kemudian sering saya lupakan. Entah itu diskusi soal kerelawanan, lingkungan, sosial, budaya, sejarah, sampai kriminologi. Banyak ide-ide liar yang bisa ditangkap, diaplikasikan atau dilakukan. Bahkan, beberapa social movement yang dilakukan juga banyak lahir di sana. Tentu, bergeraknya bersama pemilik kedainya juga yang sering mengajak 'kemana' dan 'ngapain'. Entah itu sekadar jalan-jalan dengan misi cari suasana anyar, atau melakukan sesuatu yang sekiranya bermanfaat bagi sesama. 

Meskipun yah, jarang wajah-wajah yang mengandung vitamin A yang baik untuk mata dan gemesin ala kaula muda zaman now, tapi nongkrongnya jadi berfaedah karena diajari banyak hal yang positif dan terus diajak mikir. Berat ya? Maklum, gaulnya sama mamang-mamang yang lurus dan dari keluarga baik-baik jadi begini deh. Heu.

2. Food Court Berfaedah
Food court atau zona tempat makan sekaligus nongkrong yang asyik di Serang saat ini sudah menjamur juga. Mulai dari Pondok Tiara, Ginger Box, dan yang terbaru (beritahu saya jika ada yang paling baru) Golden Attack. Kalau bagian ini sih saya selalu bisa 'hayu' di manapun. Karena biasanya saya memikirkan perut lebih dulu. Di mana ada yang menjual menu makanan yang sedang ingin saya makan, maka ke sanalah saya. 

Tapi kalau sudah dihubungkan ke kenyamanan, saya bisa mengatakan Ginger Box dan Golden Attack nyaman untuk tempat nongkrong. Ginger Box punya suasana cozy tempat kaula muda yang gaul dan mencintai ke-swag-an zaman. Halah.

Di Ginger Box, kamu bisa memilih mau makan menu di vendor mana. Tentu saja dengan menu dari tiap vendor di sana wajib untuk diicip. Saya ke sana biasanya cuma nodong ampas kopi, makan dan haha hihi saja. Atau bertemu teman, membicarakan proyek kecil yang langsung 'lets go'.

Tapi kalau niatnya sambil meet up dengan klien dan pembicaraannya lumayan serius, Golden Attack bisa jadi tempat berbincang sambil menghabiskan makanan di piringmu. Asyik juga ada hiburan live music-nya. Tapi, tolong bagi yang suaranya fals mending jangan coba-coba ambil microphone dari penyanyi di sana. Ganggu pengunjung lain, cuk. Wahahaha.

3. Jalanan Berfaedah
Makan di kaki lima bagi sebagian orang mungkin bikin canggung. Selain tempatnya yang biasanya berada di trotoar dan kita tahu itu melanggar hak para pejalan kaki, juga karena kita tidak bisa memprediksi kebersihan makanan yang kita makan. Lha, kalau kita lagi makan terus ada badai debu kan nggak lucu, ya. Meskipun sudah tahu itu 'salah' dan mendekat pada 'ketidakfaedahan', tapi saya juga sering merasa santai juga. Rumit, kan? 

Dan ini yang bikin saya bingung, kaki lima mana yang bisa saya rekomendasikan padamu? Karena banyak sekali yang memiliki menu makanan yang cocok di lidah saya. Karena itu, saya putuskan akan merekomendasikan sorga kelapa muda saja. Meskipun pelanggarannya sudah bukan lagi mengganggu pejalan kaki, tapi pengguna jalan, tapi ah sudahlah ya. Kefaedahan yang saya dapatkan di sorga kelapa muda ini, obrolan santai dengan babang-babangnya. Juga, interaksi dengan para penikmat kelapa muda yang lain.

Berada di sepanjang jalan Pasar Lama Royal, ribuan kelapa muda dengan masing-masing lapak itu berada. Setiap hari, babang-babangnya bisa membelah seratus hingga tiga ratus kelapa muda untuk para pelanggannya. Katanya sih bukanya mulai dari pukul 10.00 pagi hingga truk pengangkut sampah datang di malam hari. 

Beberapa kali saya menghabiskan waktu di sana untuk menikmati satu atau dua butir kelapa muda. Atau saya berhenti sebentar, memesan satu atau dua butir dan minta dibelahkan, kemudian dibawa pulang. Yang terakhir itu terjadi kalau saya sedang merasa bersalah karena mengganggu orang, atau sedang ada yang ingin dikerjakan di rumah. Selebihnya, yah saya nikmati di tempat dan sebodo amat. Hihi.
  • 0 Comments




Aku tak tahu apa yang mesti kutulis sekarang. Seperti aku tidak tahu apa yang akan kulakukan untuk menjamu setiap pertemuan. Sekedar duduk di warung kopi, mendengarkanmu bercerita perihal hal-hal yang baru kudengar. Tolong jangan memintaku bercerita. Aku ingin larut dalam cerita, tawa dan kebingunganku sendiri. Tapi, kau tidak mesti khawatir. Aku tidak sedang memikirkan orang lain saat itu. Aku hanya bingung perihal, 'kok bisa aku duduk dengan orang ini?',  'apa yang harus aku bicarakan?', 'apakah ia akan tersinggung jika aku berbicara seperti ini, seperti itu,' dan sebagainya dan sebagainya.
    Jika kau sudah melihatku tertawa tidak jelas, aku mohon bawa aku mengukir jejak di trotoar dan sepanjang ingatan perihal rute jalan. Katakan saja, tenang ada GPS. Meski kita sedang berada di dalam kota. Sungguh lucu, bukan? Kau pasti heran kenapa aku tidak mengetahui rute jalan, meski ini kota kelahiranku. Bagiku, ini juga bagian yang sungguh memalukan. Apa kau percaya jika aku mengatakan aku tidak pernah bepergian? Aku manusia kamar yang melakukan apapun di kamar, pekerjaan dan lainnya? Tidak? Ya sudah, aku tidak akan berusaha membuatmu mempercayaiku. Sebab, kadang aku pun tidak percaya pada diriku sendiri dan pekerjaan apa yang sedang kulakukan ini.
     Kau mau melihat sisi lainku? Perlihatkanlah padaku bintang-bintang dan tidurlah di sampingku. Maka, kau akan melihat anak kecil di dalam diriku melompat keluar. Teriakan-teriakan kecil dan racauan-racauan perihal pangerang cilik yang hidup di salah satu bintang, atau tentang apa saja yang membuat mulutmu mungkin akan menganga; 'perempuan yang aneh'. Kalimat itu yang akan ada di kepalamu. Tapi, setelahnya, aku akan menyilakanmu bercerita tentang hal remeh temeh seperti warna kesukaan, makanan favorit, buku yang terakhir kali dibaca, musik dan lagu yang paling kamu suka dan lain sebagainya. 
     Apa kau akan tetap tinggal?
    Jika ya, maka akan kulanjutkan. Kau mau bertanya apa? Teman perempuan? Aku memilikinya beberapa. Tapi, teman lelakiku lebih banyak. Bukan, bukan bermaksud menyedikitkan teman perempuan. Tapi, ini perihal caraku menjaga kepala agar tetap bekerja. Teman lelakiku selalu mengajakku berpikir dan berpikir. Itu yang aku suka. Coba katakan padaku, apa yang lebih seksi dari kepala perempuan yang berisi? Aku rasa lelaki pun demikian. Mereka akan seksi jika kepalanya berisi.
    
    Hmmm?
    Atau kau mau menceritakan siapa dirimu?
   Silakan, akan kudengarkan.
  • 0 Comments
Sumber: pesonaindonesia.kompas.com



Setiap orang pasti punya pengalaman dimintai hadiah saat bepergian ke luar kota, kan? Daripada mengecewakan, terkadang kita harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk oleh-oleh. Tapi, tenang saja. Oleh-oleh khas Kabupaten Serang ini tidak akan membuat kantongmu bolong.
Mau tahu oleh-oleh apa saja yang bisa kamu bawa pulang? Simak di bawah ini, ya.

1. Sate Bandeng
Sepertinya sudah tidak perlu alasan lagi kenapa kamu harus membawa pulang makanan khas ini. Kabupaten Serang khususnya dan umumnya banten, sudah melekatkan makanan ini menjadi primadona oleh-oleh khasnya. Lho, kenapa harus bandeng dan bukan ikan yang laain? Sekali lagi, selain karena daerah peisir, ikan bandeng merupakan ikan yang masuk dalam jajaran olahan kuliner zaman Kesultanan Banten. Silakan saja cari referensi ini jika tidak percaya.
Sate Bandeng sendiri menjadi unik karena ikan bandeng yang banyak dihindari karena durinya itu sudah tanpa duri lagi. Selain itu, bumbu yang dibubuhkan juga sudah tercampur pada dagingnya. Ada rasa gurih dan manis yang bisa menggoyang lidah para penikmatnya.

2. Bontot
Penganan yang satu ini bisa dibilang perpaduan antara pempek Palembang dan Cireng. Tapi, bukan keduanya. Nah, lho? Bingung, kan? Bahan utama bontot ini adalah ikan payus. Ikan yang bentuk fisiknya mirip dengan ikan bandeng dan bisa hidup di tambak juga. Bedanya, bobot tubuh ikan bandeng lebih besar. Mulanya selain dijual dalam bentuk ikan segar, para pekerja tambak yang kreatif kemudian mengolah ikan ini dengan bumbu-bumbu khas yang dicampur dengan tepung dan air, serta dibentuk memanjang. Setelah dikukus, bontot kemudian diolah lagi yaitu dengan cara digoreng.
Makanan ini bisa dibawa pulang karena ketahanannya setelah dikukus itu. Kamu bisa menggorengnya sendiri di rumah dan disajikan dengan menggunakan saus cabai atau saus tomat atau sambal lainnya sesuai selera. Bontot yang saat ini dikenal berasal dari daerah Domas, Pontang, Kabupaten Serang.

3.  Kue Gipang
Salah satu penganan teman minum kopi dan menonton film ini menjadi makanan khas Kabupaten Serang lainnya yang bisa kamu bawa pulang.  Gipang terbuat dari beras ketan merah atau beras ketan putih. Setelah dikukus, ketan didinginkan dan dicuci dengan air untuk kemudian dijemur hingga kering. Setelah ketan kering, masuk ke proses selanjutanya yaitu digoreng dan yang dicampur dengan air gula hingga teksturnya lengket. Proses pembubuhan gula ini biasanya ditempat khusus berbentuk persegi panjang dan agak ditekan agar ketan yang sudah digoreng itu bisa dilekatkan gula. Teksturnya yang sudah padat itu kemudian dipotong-potong berbentuk persegi panjang.
Bila dahulu, kue ini hanya memiliki satu rasa. Manis saja. Tapi seiring perkembangan zaman, kue ini dimodifikasi menjadi banyak rasa. Ada rasa gula merah, pandan dan lainnya. Juga ada yang dipoles dengan selai kacang sebagai topingnya. Psst! Jangan beli setoples. Karena penganan ini bisa membuatmu ketagihan. Peringatan ini serius.

4. Kue Bangkit
Kue kering berbahan dasar tepung ganyol atau ganyong dan bisa juga memakai tepung sagu bila tepung ganyol sulit didapatkan. Kalau dicoba, kamu pasti ingat dengan kue sagu keju. Tapi ini lain lagi. Namanya kue bangkit. Di Serang, kata ‘Bangkit’ ini berarti ‘bangun’. Kue yang bisa membangunkan selera, mungkin itu maksudnya ya. Sebab dari rasa, ada rasa renyah, manis dan legit yang berpadu dengan gurihnya kelapa. Kue ini bentuknya tidak seragam, tergantung keinginan pembuatnya saja.
Sebenarnya kue kering ini bahan dasarnya tidak berbeda jauh dengan kue sagu keju. Bedanya dari warna dan beberapa bahan lainnya saja. Selain tepung ganyol atau tepung sagu, kue bangkit ini dicampur telur, kelapa sangrai dan gula. Kalau kamu membeli kue ini sebagai oleh-oleh, berhati-hatilah saat pengemasannya. Karena kue ini mudah hancur.
 
5. Kue Satu
Kadang suka mikir, kenapa kue ini dinamai kue satu? Ada yang tahu? Jangan dijawab karena kalau kue dua artinya kue couple atau kue kembar, ya. Atau jawaban gombal lain seperti ‘karena cuma satu nama kamu di hati aku’. Unch. Eiy! Ayo fokus ke kue, nanti kehabisan.
Kue ini terbuat dari kacang hijau yang kulitnya sudah dibersihkan dan ditumbuk hingga halus. Bisa juga menggunakan blender setelah proses sangrai dan saring untuk memisahkan butiran kasarnya. Barulah kemudian tambahi dengan perasa vanilla dan air hingga adonan menjadi pulen untuk kemudian dicetak. Proses selanjutnya yaitu oven dengan suhu kira-kira 145-160 derajat celcius. Karena buat sendiri ribet, mendingan kalau kamu berkunjung ke Kabupaten Serang langsung saja cari kuenya. Harganya tidak akan menguras dompet, kok. Tapi, seperti halnya kue Bangkit, kue ini juga mudah hancur, jadi hati-hati dalam pengemasan di kendaraannya ya.



  • 0 Comments



Bagi sebagian orang, bepergian ke suatu daerah selain tujuannya untuk pergi ke destinasi wisatanya, juga untuk mencicipi makanan khasnya. Kabupaten Serang memiliki banyak sekali makanan khas yang bisa kamu cicipi. Mulai dari yang bentuknya basah, kering hingga yang harus disantap langsung di lokasi.
Tapi kali ini kita khusus membahas 5 makanan khas di Kabupaten Serang yang wajib kamu cicipi langsung di lokasi. Alasannya, bukan hanya bisa basi tapi bisa jadi nggak enak lagi.

1. Rabeg
Makanan khas yang satu ini sebenarnya bisa disebut primadona di Serang khususnya, umumya di Banten. Bisa dibilang, rabeg ini adalah salah satu jawara kuliner di Banten. Kalau ke Serang tanpa sempat mencicipinya, duh kayaknya gagal perjalanan jauh kamu itu.
Nah, ada dua jenis rabeg yang sering dihidangkan, ada yang dari jeroan kambing ada pula yang dari dagingnya. Kamu harus coba keduanya. Sebab akan ada rasa yang gurih, manis dan membuat kepalamu terasa segar. Kalau ingin menikmati makanan yang disebut sebagai makanan Para Sultan Banten ini, lebih disarankan sih coba yang terbuat dari dagingnya. Biar rasa Sultannya dapat banget.

2. Nasi Sumsum
Selain Rabeg, primadona lain yang dalam kancah kuliner di Serang yaitu Nasi Sumsum. Makanan berbungkus daun pisang ini terbuat dari nasi bercampur sumsum tulang kerbau yang diberi bumbu khas. Ada lidi yang menusuk ujung kanan dan kiri bungkusan nasi sumsum ini. Dan cara memasaknya dibakar. Ah, kalau kamu sudah pernah memakan otak-otak, penyajiannya nggak beda jauh. Bedanya otak-otak kecil, nasi sumsum ini lebih besar dan mengenyangkan. Selain beraroma khas, makanan ini tergolong langka. Makan langsung di lokasi, ya. Karena nasi Sumsum ini lebih enak disantap selagi masih hangat. Oh, iya. Ada satu tambahan lagi kalau kamu berniat mencicipi Nasi Sumsum, jangan lupa sate lidah kerbaunya juga dicicipi.

3.  Pecak Bandeng
Duh, masa sih belum pernah makan pecak Bandeng? Itu pasti pertanyaan yang mengandung banyak sindirian kalau kamu ke Kabupaten Serang, tapi tidak mencicipi makanan khasnya ini. Kabupaten Serang memang melingkupi banyak daerah pesisir, beberapa lokasinya memang digunakan sebagai tambak Bandeng. Selain itu, ada catatan sejarah perihal ikan banyak duri ini dalam kancah kuliner Kesultanan Banten, lho.
Tapi, sekarang kita fokus pada pecak ikan bandeng khas Kabupaten Serang ini saja. Kuliner yang satu ini memadukan ikan bandeng yang dibakar dengan pilihan sambal yang bisa dipilih sesuai selera. Ada sambal kecap, sambal cabe hijau, dan sambal merah yang pedasnya nikmat sekali. Biasanya para penjual Pecak Ikan Bandeng ini menggolongkan harganya melalui ukuran berat ikan. Ada yang 4 kilogram, ada yang 3 kilogram, 2 kilogram dan 1 kilogram, sudah termasuk nasi dan aneka sambalnya.

4. Gerem Asem
Ini makanan yang jarang banget ada di daerah perkotaan di Serang. Adanya di daerah Pontang, Tanara, Tirtayasa dan daerah pesisir Serang Timur sana. Tapi, kelezatan makanan ini berbanding lurus dengan makanan khas Kabupaten Serang lainnya. Rasa olahannya menyegarkan dan dijamin keringatan. Karena memang, makanan ini dibubuhi cabai imut yang matil di lidah, alias ada cengeknya. Gerem Asem ini biasanya terbuat dari daging bebek atau ayam kampung yang dibumbui dengan cengek, bawang merah, asam campaluk (tamarin), minyak sayur, daun salam, gula merah dan tentu saja garam. Gimana? Penasaran mau coba?

5.  Nasi Uduk
Apa bedanya dengan nasi uduk lain? Wuih, nasi uduk khas Kabupaten Serang itu beda. Kan makannya langsung di Kabupaten Serang. Woh! Bukan itu. Dari segi rasa olahan dan sajian, nasi uduk di berbagai belahan dunia itu pasti berbeda. Termasuk nasi uduk di Kabupaten Serang. Nasi uduk biasanya kan berupa nasi yang telah bumbui, tempe goring, telur dadar, sayuran dan olahan lainnya. Tapi, Nasi Uduk di Kabupaten Serang selain ada rempah khasnya, toping yang digunakan lebih beragam lagi. Beberapa penjual bahkan ada yang memadukannya dengan makanan khas lainnya seperti empal daging dan lainnya. Kuncinya sih sebenarnya ada di bumbu yang dipakai itu.
  • 0 Comments


Sudah lama tidak menulis, undangan itu datang juga. Beberapa kali aku mengecek notes di ponsel, juga di laptop, barangkali ada puisi yang sesuai untuk dikirimkan. Sebenarnya, tidak banyak puisi yang diminta panitia. Hanya 3 saja. Tapi, karena sudah lama tidak menulis yang lebih panjang dari 'caption' Instagram, tanganku jadi terasa sangat pegal dan napasku cukup tersenggal.

Pilihanku kemudian jatuh pada puisi yang belum selesai itu. Puisi yang kutulis entah sedang merasakan apa atau sedang dalam keadaan apa. Hanya saja, hasilnya terasa agak mengerikan. Agak ragu juga mengirimkan ketiganya ke panitia Banjarbaru Rainy Day Festival 2017. Tapi ketiganya ingin pergi dan bermukim di sana. 

Saat mendapat kabar namaku ada di antara ke-199 penyair keren itu, aku malah sedang sibuk berpikir cara mendapat tumpangan untuk pulang. Tentu saja aku senang. Tidak menyangka puisi buruk penuh kebencian itu bisa diloloskan kurator. Mungkin saat itu tuan kurator salah melempar dadu, atau sedang mengantuk sehingga puisiku lolos. Terus terang saja, aku juga tidak tahu puisi mana yang bermukim di buku kumpulan puisi The First Drop of Rain itu. Aku juga belum memiliki bukunya karena malu untuk menanyakannya. 

Ah, ini tulisan panjang sekali. Kamu pasti malas membacanya, bukan?
Baiklah, akan kutulis penggaluntuk lebih jelasnya dan untuk memiliki bukunya, kamu bisa menghubungi panitia Banjarbaru Rainy Day Festival. Sekalian aku titip, mohon pesankan satu untukku, ya. Heuheu...


  • 0 Comments





Hari ini aku menemukan orang yang membenci Natal sepertimu. Aku tidak paham kenapa ia membenci Natal. Dia juga tidak memberi alasannya. Yah, hampir sama denganmu saat pertama kali kutanya. Meskipun pada akhirnya aku tahu mengenai alasanmu membenci 25 Desember. 

Apa kabar? Kamu baik-baik di sana, kan? Aku juga baik-baik saja. Setidaknya aku sudah tidak pernah memikirkan cara bunuh diri yang baik dan benar untuk menjadi bahan debat denganmu. Ha. Tidak usah menggerutu, aku tidak sedang mengajakmu berdebat soal itu.

Jadi, kemana kamu menghabiskan libur Natal tahun ini? Jangan-jangan kamu sedang mengingat, betapa bersemangatnya aku setiap menjelang Natal sementara kamu biasa-biasa saja?  Ah, apa kamu masih tidak ingin merepotkan diri sendiri untuk hal-hal seperti ini? Karena bagimu, Natal bisa kamu rayakan setiap waktu dan tidak terkurung tanggal tertentu, bukan begitu?

Tapi, karena aku tahu rasanya sendirian di hari lebaran. Rasanya sedikit kesepian, dan banyak kesedihan. Jadi, jangan biarkan kamu sendirian di hari Natal ini, ya. Rayakan bersama teman atau rekan kerja, atau mereka yang sering kamu ajak ngobrol di pinggir jalan. Suguhi mereka bubur kacang, seperti biasa. Ah, kamu lebih paham soal berbagi. Meskipun kita sepaham soal tidak ada akhir yang bahagia, aku harap selama hidup ini masing-masing kita menjalaninya dengan bahagia. Bahagia saja.

Well, selamat Natal. Titip doa untuk kedamaian dan kebahagiaaan semesta.
  • 0 Comments




Kematian selalu mengejutkan. Apalagi kematian dengan disengaja alias bunuh diri. Setelah Chester Bennington yang membuat terdiam sejenak, kali ini Jonghyun Shinee yang membuatku sedikit terhenyak. Meskipun setelah Ring Ding Dong (2009) dan beberapa episode Shinee Hello Baby (2010) aku tidak mengikuti beritanya lagi. Tapi tetap saja, aku juga terkejut saat tahu ia memilih tidur selamanya.

Aku menyesali kenyataan bila depresi telah membuktikan kekuatannya lagi. Dan aku masih belum bisa belajar juga dari beberapa kasus serupa. Aku masih menganggap enteng, karena menurutku orang yang di hadapanku itu masih tertawa dan hidup. Aku juga masih dengan seenaknya menganggap ia kuat dan akan kuat saat aku sedikit menyakitinya, menghianatinya dan menghujatnya. Aku juga kadang menertawakannya saat ia bercerita mengenai kesulitan dalam hidup, mengejeknya dengan kata 'lemah', dan kata lain yang mungkin bisa membuatnya semakin terpuruk.

Hal lain yang bisa kulakukan adalah memperbaiki kalimat. Jika lidahku kelu, memberi tepukan di bahu atau pelukan, sepertinya cukup mengurangi sedikit beban. Menjadi pendengar yang baik, bukan penghujat yang baik, mengatakan bahwa dia tidak sendirian, kebahagiaan bisa kita ciptakan dan ajakan untuk tetap saling berpegang tangan. Tentu saja, saling terbuka tanpa menutupi sekecil apapun perasaan.
Tidak, aku tidak akan menyalahkan siapapun. Baik yang memilih mati, atau orang-orang di sekelilingnya. Hanya saja, beberapa orang memang sering tidak peduli. Bahkan ketika aku sudah mengatakan 'cukup', tapi mereka tetap dengan mudah membahas lagi dan lagi. Aku tidak bisa mengatakan itu berat. Itu sangat berat. Karena itu, kadang aku memilih diam sediam-diamnya dan membiarkan hari lewat begitu saja, atau aku memilih riuh seriuh-riuhnya dan membuat diriku merasa lebih lelah selelah-lelahnya hingga aku pulang untuk tidur saja.

Jadi, tidak bisakah mulai sekarang kita niatkan untuk tidak menyakiti siapapun? Katakan dia sudah bekerja keras, tepuk bahunya, beri pelukan, ajak dia berbincang mengenai hal yang remeh temeh, atau apapun itu. Jika tidak bisa memberi semangat, diamlah dan tidak usah memberi bahasa tubuh yang membuat seseorang merasa tidak berarti sama sekali.

Selamat jalan, Jonghyun. Maaf karena terlambat mengantarmu, dan maaf karena telah menyakitimu berlebihan dan membuatmu sendirian.


  • 0 Comments




banyak manusia yang terlahir tanpa bisa menentukan arah. 
aku salah satu dari mereka, sebelum kau lahir dalam pikir
membelenggu tangan dan kaki dengan janji
yang tak pernah akan bisa kau tepati.

i/
di kepalaku, seluruh gerak menjadi laun.
angin yang bersiut di rambut dan membuatnya kusut,
pepohonan yang berlari ke belakang di jalan pulang,
seperti gerakan lambat dalam film romantis tahun 80-an.
tapi waktu, seringkali membuat kita terburu-buru
dan kita selalu tak bisa menikmati gerakan tubuh sendiri.

ii/
di kepalaku, seluruh gerak menjadi laun.
alamat dan nama jalan tak lebih dari sekadar pernah dan tidak pernah.
pertemuan ke pertemuan, wajah ke wajah, percakapan ke percakapan
begitu cepat bergantian. hari dan bulan mati dalam kalender
dengan banyak catatan; lupa.
ah, mengapa ingatan begitu pendek,
sementara semuanya berkeras untuk tidak dilupakan?


(Serang, 2017)






  • 0 Comments
Ilustrasi: nasional.republika.co.id/




Sudah menentukan tempat untuk menghabiskan liburan akhir pekan? Kalau belum, tentukan dulu apakah maksud kedatanganmu itu hanya untuk tidur di hotel atau ingin merasakan sensasi liburan yang lain? Nah, kalau ingin merasakan sensasi lain saat berlibur di Anyer, langsung cek aja poin-poin di bawah ini:

1. Tentukan Misi dan Booking Hotel

Misi ini penting karena akan menyangkut pada seberapa menyenangkannya akhir pekanmu. Misalnya, misi lingkungan, sosial, pendidikan, atau apapun yang sekiranya tidak akan mengganggu misi utamamu yaitu berlibur. Jangan lupa juga untuk booking hotel di tempat terdekat dari misimu itu. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan mobilisasi selama kamu eksekusi misi.

2. Tempat Eksekusi Misi Pendidikan
 
Kalau misimu berhubungan dengan pendidikan, kamu bisa menghubungi pengelola Taman Bacaan Masyarakat di wilayah pesisir Anyer. Ada TBM Rumah Tukik yang hanya berjarak 300 meter dari bibir pantai dan beralamat di Kampung Jambangan, Desa Bandulu, Kecamatan Anyer, Serang, Banten. TBM ini didirikan olehseorang pengusaha Batu Bara di Kalimantan, Yoet Suharya pada 10 Agustus 2008 lalu. Kalau soal fasilitas dan kegiatan apa di sana, kamu bisa ngepoin TBM ini dulu di ww.rumahtukik.org

3. Misi Lingkungan dan Cagar Alam
 
Kalau udara perkotaan membuatmu muak dan ingin menyalurkan akhir pekanmu ini dengan tracking di wilayah hutan. Kamu bisa menghubungi Lembaga Swadaya Masyarakat yang concern pada masalah ini. Ada LSM Rekonvasi Bhumi yang siaga menjaga lingkungan. Tapi, LSM yang dibentuk pada tahun 1998 oleh empat orang Dewan Pendiri yaitu Ade Prayasta Rahadian, Agus Setiawan, Asum Kurniawan dan np. Rahadian ini libur pada akhir pekan. Meskipun begitu, kamu bisa berkunjung ke wilayah kerjanya.

Setidaknya ada 2 wilayah kerja di tubuh LSM ini. Pertama, khusus mengurusi area konservasi Rawa Danau yang dibawahi langsung oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) wilayah satu. Kawasan ini meliputi area Paninjauan yang menjadi kawasan konservasi dan cagar alam. Nah, karena ini cagar alam yang dilindungi, untuk memasuki kawasan ini harus memakai izin resmi yang biasa disebut Surat Izin Masuk Kawasan (Simaksi). Sifatnya jadi bukan berwisata lagi tapi lebih kepada pendidikan dan penelitian. Kalau kamu ingin berlibur dengan cara beda, coba saja sambil menyelam mendapat pengetahuan di sana. Eh, gimana?

Kedua yaitu mengurusi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau. Kalau memasuki kawasan ini sih, tidak perlu izin resmi. Karena beberapa tempat yang dijadikan Daerah Aliran Sungai ini sudah menjadi tempat wisata.  Diantaranya, Curug Tomo, Curug Gumawang, Curug Singeung atau buat kamu yang mau coba tubing di sungai, kamu bisa turun bareng Banten River Tubing.

Biar lebih jelas lagi kamu bisa bertandang langsung ke markasnya di  Jalan R.H. Joenus Soemantri, No 4/20, RT 1, RW 1, Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Provinsi Banten. Nah, kamu bisa ngepoin aktivitas mereka di Halaman Facebooknya di @Rekonvasi

4. Tempat Eksekusi Misi Keterampilan Pribadi

Kalau tadi pendidikan dari kamu ke anak-anak di Anyer, di poin ini pendidikan keterampilan buat menambah kemampuanmu, guys. Kamu bisa mengunjungi Sanggar Batik Anyer. Sanggar ini baru diresmikan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah pada 30 Maret 2017 lalu. Walaupun masih terbilang baru dikancah perbatikan Indonesia, tapi sanggar ini sudah memiliki 14 motif yang menggambarkan kekayaan lokalitas Anyer, khususnya dan umumnya Kabupaten Serang. Ada motif Mercusuar, Tugu Nol Kilometer, Golok Ciomas, Karang Bolong, Ikan, laut, Pendopo Bupati dan motif lainnya. Kamu ngintip kegiatan Sanggar Batik Anyer ini di Halaman Facebooknya di @batikanyer0254 atau langsung ke sanggarnya di Jalan Raya Anyer Kp. Kedaung RT 005 RW 004 (Belakang BNI 46 Anyer), Kabupaten Serang, Banten.

Gimana? Atau kamu mau berenang saja? Silakan. Selamat berlibur.
  • 0 Comments


Pergantian tahun memang masih beberapa hari lagi. Tapi pemerintah sudah menyiapkan Hari Libur Nasional atau tanggal merah di tahun 2018 untuk kita, nih.

Tentu saja, tidak sembarang menyiapkan juga. Pembahasan mengenai tanggal merah ini dikoordinasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Hal ini dilakukan dalam rangka efisiensi dan efektivitas hari kerja serta memberi pedoman bagi instansi pemerintah dan swasta dalam melaksanakan hari libur nasional. Hasil pertemuan ini dituangkan dalam Keputusan Bersama Nomor 707 Tahun 2017, Nomor 256 Tahun 2017, Nomor 01/Skb/Menpan-Rb/09/2017 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2018. Ketiga menteri yaitu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Asman Abnur sendiri yang menandatangani Keputusan Bersama ini.

Nah, berikut ini rinciannya:




1.     Senin, 1 Januari, Tahun Baru 2018 Masehi

2.     Jum’at, 16 Februari, Tahun Baru Imlek 2569 Kongzili

3.     Sabtu, 17 Maret, Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940

4.     Jum’at, 30 Maret, Wafat Isa Al Masih

5.     Sabtu, 14 April, Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW

6.     Selasa, 1 Mei, Hari Buruh Internasional

7.     Kamis, 10 Mei, Kenaikan Isa Al Masih

8.     Selasa, 29 Mei, Hari Raya Waisak 2562

9.     Jum’at, 1 Juni, Hari Lahir Pancasila

10.   Jum’at – Sabtu, 15-16 Juni, Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah

11.   Jum’at, 17 Agustus, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

12.   Rabu, 22 Agustus, Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah

13.   Selasa, 11 September, Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah

14.   Selasa, 20 November, Maulid Nabi Muhammad SAW

15.   Selasa, 25 Desember, Hari Raya Natal

Rincian Cuti Bersama di Hari Raya:

1.     Rabu, Kamis, Senin dan Selasa, 13,14,18 dan 19 Juni, Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah

2.     Senin, 24 Desember, Hari Raya Natal

Hmm, mau liburan kemana, nih? Ajak aku sih, kak. Ongkosin dan jajanin juga, ya. Hihi

Sumber: kemenkopmk.go.id


  • 0 Comments




Hujan semalaman memang bisa membuat kita menggigil tidak karuan. Kita bahkan lupa pada tungku abadi di dalam diri yang tak akan padam di berbagai cuaca. Meski amarah terasa serupa halilintar yang menghantam seluruh indera. Bibir kita memang tersenyum, tapi serupa bongkahan es dari kutub utara. Dan aku merasa begitu banyak kesia-siaan hingga air mata terasa serupa lautan.

Tapi, seperti halnya janji selama jutaan abad untuk tetap saling menautkan tangan, hati, dan perasaan, seperti itu pula aku tidak akan terus mengatakan hal-hal yang telah terjadi. Atau meminta waktu memutar diri hanya untuk hal yang kau pun tahu bagaimana menyelesaikannya. Tapi, keberengsekan kita selalu mendatangkan banyak pertimbangan. Termasuk alasan 'mengalah untuk kebaikan', 'persaudaraan' yang kadang sangat tai kucing itu.

Loka, bilamana kali ini pilihanmu adalah ingkar janji. Langit dan bumi akan menjadi saksi apa saja yang telah kau katakan. Angin telah menyimpannya di pusat bumi dan mengirimkannya ke langit. Suatu saat, huruf demi huruf yang terdapat di kalimat itu akan menjadi anak panah yang menancap dadamu sendiri. Sama halnya dengan kebohongan demi kebohongan yang kau suguhkan di meja makan, di halaman, atau bahkan di dalam kamar.


Loka, atas nama ribuan nama, kisah yang dibaca jutaan anak manusia, bilamana suatu saat kau mengingatku dan memohon pada waktu untuk memutar kembali, maka aku ada tapi kau tidak akan tahu aku dimana. Seperti halnya kau tidak merasakan apa-apa saat memeluk tubuh kekasihmu sendiri. Tidak akan ada lagi pertanda apapun yang akan aku kirimkan.

Loka, rasanya sebentar lagi semesta akan menjadi debu. Aku akan segera binasa dan kau akan kembali merana. Maka, kututup tangan di dada dan menarik semua kalimat yang telah kubuang percuma. Serta memohon padaNya untuk tidak mengirim karma yang menyiksa jiwa dan raga di kehidupan mana saja.

Bila di suatu masa bertemu dan kau bukan seseorang yang bisa menepuk dada, akulah orang pertama yang akan mengenalimu. Saat itulah kau akan tahu, akulah si pemegang janji itu.

  • 0 Comments




Kalau kamu pasti berpikir drama seri ini tentang peristiwa yang terjadi di hutan, kamu tidak sendirian. Seperti halnya ketika kamu mengikuti kasus E-KTP yang akhirnya membuat Ketua DPR Setya Novanto ditetapkan menjadi tersangka. Itu terjadi karena kita membaca judul lain dari drama ini, Secret Forest atau Stranger. Kita belum membaca sinopsis, bahkan sebagian dari kita belum menonton drama yang disiarkan tvN setiap Sabtu dan Minggu pukul 9 malam ini.
Drama seri garapan sutradara Ahn Gil-Ho dengan naskah ditulis oleh Lee Soo-Youn ini ini menambah deretan panjang drama kriminal berlatar kepolisian dan kejaksaan. Tidak sedikit drama bergenre sama yang cenderung lebih banyak ‘ngobrol’ ini sangat membosankan. Tapi, alih-alih membosankan, bagi penyuka cerita detektif,  alur cerita dalam drama ini memiliki kadar membosankan yang sangat minim. Bahkan cenderung tidak membosankan. Drama ini seolah membuat kita tetap berada dalam teka-teki. Karena itu, butuh konsentrasi penuh untuk memahami alur ceritanya. Bagaimana tidak, hingga episode 12, tersangka pembunuhan belum bisa ditebak. 

Setelah ‘dijebak’ di TKP pembunuhan, jaksa Hwang Shi-Mok (Cho Seung-Woo) mulai mencium gelagat aneh di kejaksaan tempatnya bekerja. Apalagi korbannya itu merupakan seseorang yang dicurigainya menyuap banyak orang di instansinya. Bahkan, dia sendiri pernah hendak disuap orang yang dibunuh itu. Di TKP itu pula, Hwang Shi-Mok bertemu dengan seorang letnan, Han Yeo-Jin (Bae Doo-Na) yang mengejarnya saat ia berusaha mencari tersangka kasus pembunuhan itu.
Hanya saja, kasus itu kemudian ditangani juniornya, Young Eun-Soo (Shin Hye-Sun), yang pertama kali debut sebagai jaksa penuntut umum. Dengan penuh percaya diri, berbekal rekaman video dari black box taxi yang diparkir di dekat TKP, Eun Soo menuntut si tersangka yang berulang kali menyangkal membunuh dan mengaku hanya mencuri itu. Vonis bersalah pun menjeratnya. Saking putus asanya, si tersangka memutuskan bunuh diri sebagai jawaban atas ketidakbersalahannya. Kejaksaan dan Kepolisian Seoul Selatan gempar. Orang-orang yang pernah terlibat dengan si korban pembunuhan itu mulai kasak-kusuk menyiapkan air untuk cuci tangan.
Di sisi lain, kepribadian Jaksa Hwang Shi-Mok yang semasa kecilnya pernah operasi otak dan mempengaruhi kepribadiannya itu bertanya-tanya sendiri, siapa orang yang ‘menjebaknya’ itu? Diam-diam tanpa sepengetahuan rekan-rekannya di kejaksaan, ia kembali ke TKP ditemani Han Yeo-Jin. Keduanya kemudian mencari bukti-bukti terkait kasus itu.
Tentu saja, orang-orang yang terlibat juga tidak mau berdiam diri. Segala cara mereka lakukan untuk menggeser posisi Jaksa Hwang Shi-Mok, terutama Jaksa Seo Dong-Jae (Lee Joon-Hyuk) yang selalu merasa tersaingi oleh juniornya itu. Apalagi setelah ia tampil di televisi dan menegaskan bila tersangka yang bunuh diri itu bukan pembunuhnya. Hal itu ia buktikan dengan video yang dijadikan bukti untuk menjeratnya, dalam video itu ia menjelaskan bila orang yang membuka goden dan membukakan pintu pada si tersangka itulah terduga pelakunya.
Akibatnya, Hwang Shi-Mok pun dikucilkan oleh rekan-rekannya. Ia dianggap telah mencoreng martabat institusi tempat mereka bekerja. Selain itu, munculnya kasus baru di TKP yang sama dengan korban perempuan yang memiliki hubungan dengan si korban pembunuhan juga memunculkan spekulasi baru. Apalagi ada sidik jari Hwang Shi Mok di pisau yang digunakan untuk menusuk perempuan itu. Ditambah dengan munculnya berita perihal Hwang Shi-Mok. Mulai dari masa kecilnya yang dianggap psiko hingga tanggapan keluarganya.
Pihak kepolisian yang sudah mengumpulkan bukti pun bersiap menangkap Hwang Shi-Mok. Namun sebelum berangkat, Han Yeo-Jin mengkonfirmasi jika Hwang Shi-Mok memang pernah melakukan olah TKP menggunakan pisau yang langsung disimpannya lagi di TKP itu.
Bae Do Na yang dikenal sebagai aktris pemilih di Korea Selatan itu memang tidak salah memilih bermain di drama ini. Selain Bae Do Na, Shin Hye Sun yang memerankan tokoh Young Eun-Soo anak mantan menteri yang dituduh menerima suap itu juga sangat kuat. Seorang anak yang berusaha membersihkan nama baik ayahnya, sementara ayahnya sendiri tidak mau anaknya dijadikan target oleh orang-orang jahat itu. Belum lagi karakter Lee Joon-Hyuk yang memerankan Seo Dong-Jae dengan karakter cenderung kasar, penjilat dan terbukti menerima suap itu.

  • 0 Comments



Baru beberapa jam lalu, di antara lupa, kami berbincang mengenai tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Salah satunya, bela negara. Dan hari ini, kita memperingati Hari Bela Negara ke-69.

Selain ikut upacara, apa yang akan kamu lakukan hari ini? Membuat tagar #GueYakinGueOrangIndonesia seperti tahun lalu yang meriuhkan jagat twitterland? Atau kali ini ada yang berbeda?

Hari ini tahun 1948 lalu, Mr. Syafruddin Prawiranegara mendeklarasikan Pemerintah Darurat Republik  Indonesia di Sumatera Barat. Keputusan Presiden No.28 memutuskan, bila setiap tanggal 19 Desember, kita memperingatinya sebagai Hari Bela Negara.

Hari ini, rencananya 4 anak manusia akan melakukan perjalanan pendek untuk menyusun puzzle yang sudah harus disusun. Entah bertemu siapa di perjalanan. Saya hanya berharap, hari ini kami 'manggih harja'.

Jadi, selamat Hari Bela Negara dalam kedamaian, kemurnian dan kebahagiaan bagi semesta kita.



  • 0 Comments



Setelah mendulang sukses dari film terdahulu seperti Memories of Murder (2004), The Host (2006) Snowpiercer (2013) dan sederet film lainnya, Sutradara Bong Joon-Ho kembali lagi dengan karya terbarunya bertajuk Okja. Film yang diproduksi Netflix dan perusahaan film milik Brad Pitt, Plan B Entertainment ini ditampilkan dalam Cannes Film Festival 2017. Film yang telah dirilis pada 28 Juni lalu ini sempat menimbulkan kontroversi di ajang bergengsi itu. Sebabnya tidak lain, karena para juri dan penonton marah akibat Okja tidak diputar di bioskop Perancis.
Perancis sendiri merupakan negara yang memiliki peraturan ketat soal film. Film-film bioskop tidak bisa langsung disaksikan melalui layanan streaming seperti Netflix. Karena harus menunggu 3 tahun setel tayang di bioskop, atau tidak sama sekali. Karena itu, film dengan biaya 50 juta dollar ini, hanya akan tayang di bioskop-bioskop di Korea Selatan, Amerika Serikat dan Inggris saja. Sementara negara lainnya, termasuk Perancis dan Indonesia, dapat menyaksikannya melalui layanan Netflix saja. Kontrovesi yang dibawa Okja ini pun mampu mengubah salah satu peraturan di Cannes Film Festival. Sebab, mulai 2018 nanti, seluruh film yang ikut serta dalam ajang ini harus ditayangkan di bioskop Perancis.
Dalam Okja, Sutradara Bong Joon-Ho menggandeng artis-artis papan atas. Sebut saja Ahn Seo-Hyun. Aktris muda yang sempat bermain di serial televisi The Housemaid (2010) dan Single-minded Dandelion (2014) dan difilm Monster (2014) ini didaulat memerankan Mija. Bong Joon-Ho mengaku tertarik bekerja sama dengan gadis berusia 13 tahun ini, setelah melihat aktingnya di film Monster itu.
Selain Ahn Seo-Hyun, aktor kawakan Korea Selatan, Byun Hee-bong, juga ikut berperan dalam film ini. Selain itu, ada juga pemeran Do Chi-San di drama seri Rooftop Prince, Choi Woo-shik. Dan tentu saja, sederet aktor dan aktris papan atas Hollywood seperti Jake Gyllenhall, Tilda Swinston, Steven Yeun, Lily Collins, Giancarlo Esposito, dan lainnya.
Bagi Tilda Swinston, ini kali kedua ia bekerja sama dengan Sutradara Bong setelah Snowpiercer (2013). Dalam wawancara bersama Rappler, Tilda mengatakan jika ia selalu menantikan bekerja sama dengan Bong. Menurutnya, Bong merupakan sutradara yang melakukan banyak hal radikal dalam sinema modern.
“Ia selalu menyadari spesifikasi dan kerumitan dari setiap pengalaman hidup dan tidak suka sesuatu yang umum. Ia tidak tertarik dengan asumsi. Ia sangat tertarik pada setiap bagian hidup manusia dan menampilkannya di layar lebar.” Ujar Tilda.
Tanggapan Tilda mengenai Bong itu tidak sepenuhnya salah. Seperti halnya dalam Snowpoercer (2013), selera kebrutalan Bong terasa juga dalam film Okja ini.
Okja sendiri merupakan film yang mengisahkan tentang hewan hasil rekayasa genetika, Okja, dari campuran gajah, kuda nil dan lembu laut yang dilakukan oleh perusahaan Mirando. Perusahaan Mirando juga banyak melakukan rekayasa genetika pada hewan lain. Untuk project hewan seperti Okja ini, perusahaan Mirando sengaja menggandeng petani dan mengirim seluruh hewan itu ke 27 negara, salah satunya ke Korea Selatan.
Di Korea Selatan, hewan ini dipelihara oleh Mija (Ahn Seo-Hyun) dan dinamai Okja. Mija sendiri merupakan seorang gadis remaja Korea yang tinggal bersama kakeknya (Byun Hee-bong) di pegunungan. Oleh Mija, Okja dipelihara dengan baik hingga menciptakan hubungan yang sangat erat di antara keduanya. Hanya saja, sesuai perjanjian dengan Mirando, seluruh hewan ini harus dikembalikan ke perusahaan.
Mija yang tahu bila Okja sudah dibeli kakeknya, tentu saja tidak terima kenyataan itu meskipun kakeknya sudah memberikannya patung babi emas kecil sebagai gantinya. Mija pun menyusul Okja yang telah dibawa ke kantor cabang Mirando di Seoul. Di sanalah petualangan itu bermula. Mija kemudian bertemu dengan kelompok pembebasan hewan, Animal Liberation Front (ALF) yang berusaha membebaskan Okja dan hewan-hewan lainnya dari keserakahan perusahaan Mirando.
Hanya saja, ALF belum memiliki cukup bukti untuk meruntuhkan perusahaan Mirando. Karena itu, Okja yang menjadi pemenang kontes Babi Super perusahaan itu, menjadi jalan masuk mereka untuk mengintip keadaan di dalam perusahaan dengan pengamanan ketat itu. Tapi, sesuatu yang tidak mereka duga itu terjadi.
Lalu, bagaimana kemudian nasib Okja? Berhasilkah kelompok Animal Liberation Front (ALF) membebaskan hewan-hewan dari kebrutalan perusahaan Mirando? Saksikan saja sendiri ya. Saran saya, hati-hati pada adegan jelang film akhir ini. Adegan-adegan di rumah potong ini bisa membuat kamu bisa mencucurkan air mata, bahkan kesan buruk lainnya.
Adegan itu pula bahkan membuat sutradara Bong dan aktris Ahn Seo-Hyun tidak berselera makan daging saat syuting. Dalam sebuah wawancara, sambil berkelakar sutradara Bong mengaku sempat puasa makan daging selama dua bulan. Waduh.
  • 0 Comments


Kalau ngomongin tempat wisata, Kabupaten Serang memiliki banyak sekali tempat wisata. Mulai dari destinasi pantai, maupun yang berhubungan dengan alamnya. Berwisata di kabupaten yang terbagi menjadi 28 Kecamatan dan 246 kelurahan ini bisa sambil mengakrabi penduduknya yang ramah, kulinernya, selain bisa juga mengakrabi alamnya.
Nah, ada 5 tempat wisata di Kabupaten Serang ini yang bisa menjadi pilihanmu untuk liburan. Yuk simak ulasannya di bawah ini.

1. Curug Sigeung

Kalau ngomongin soal wisata air terjun, Ciomas adalah surganya. Curug yang satu ini juga berada di wilayah yang terkenal dengan goloknya itu. Tepatnya di desa pemekaran dari Desa Siketug yaitu Desa Cisitu. Dari laporan bantenurban.com (22 November 2016), Curug ini belum banyak yang tahu keberadaannya dan merupakan salah satu curug yang masuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau. Padahal, letak curug ini dari Kantor Desa Cisitu kurang lebih 2 KM saja. Alasan tidak terjamah tidak lain dan tidak bukan, jalan menuju ke sana masih terjal dan belum ada jalan khusus. Bahkan ada jalan yang kemiringannya sampai 40 derajat. Tapi, ini tentu menjadi surga buat para traveler yang menyukai secret treasure seperti ini. Di lokasi ini ada 4 curug dengan ketinggian masing-masing 15 meter, 10 meter, 15 meter dan 25 meter. Aliran airnya juga tidak membentuk sungai seperti curug lainnya. Air yang tercurah itu seolah menghilang diserap tanah. Ajaib, kan? Karena belum banyak yang tahu, jadi segala sesuatu yang kamu butuhkan harus disediakan sendiri, ya.

2.  Curug Bhumi

Tempat wisata curug lainnya yaitu Curug Bhumi atau Curug Leuwi Bhumi di Padarincang, Kabupaten Serang. Di lokasi ini memiliki beberapa air terjun kecil yang ketinggiannya kurang lebih 3-5 meter saja. Airnya tentu saja jernih. Selain itu pemandangan di sekitarnya juga indah. Di curug ini kamu bisa bermain cliff diving alias terjun bebas dari tebing ke air yang jernih itu. Tapi, jaga keselamatan sendiri ya. Lokasi curug ini tersembunyi, jadi kamu harus ekstra mencari. Eh, tapi tenang. Curug ini sudah dikenal penduduk, kok. Kamu hanya harus berjalan kaki saja melewati perkebunan warga dan menyeberang sungai serta medan yang cukup ekstrim. Berbeda dengan Curug Sigeung, di lokasi ini sudah tersedia fasilitas. Mulai dari area parkir kendaraan, mushola, kamar mandi, tempat istirahat, serta fasilitas lainnya. Walaupun begitu, disarankan untuk membawa perbekalan dan kotak kesehatan. Karena kamera sih sudah pasti tidak akan ketinggalan.

3. Curug Tomo

Wisata curug lainnya yaitu Curug Tomo atau Curug Leuwi Tomo. Sama halnya dengan Curug Bhumi, Curug Tomo ini sudah menjadi tempat favorit pecinta destinasi air terjun. Lokasinya berada di wilayah Desa Cidahu, Padarincang, Kabupaten Serang. Lokasinya tidak seberapa jauh dari lokasi hutan air tawar terluas di Pulau Jawa, Cagar Alam Rawa Danau dan curug ini juga masuk ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau. Untuk menuju curug ini, kamu bisa menitipkan kendaraan pribadimu di rumah penduduk di Cidahu dan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 30 menit ke lokasi. Jalan berliku yang terjal, sungai dan pemandangan di sekitarnya bisa mengalihkan kelelahan dalam perjalanan. Ketinggian air terjun di lokasi ini kurang dari 5 meter dengan air jernih yang bisa menjadi tempat berenang dan aktivitas lainnya. Kalau berfoto sih tidak perlu diingatkan lagi kan, ya?

4. Curug Gumawang

Masih di Kecamatan Padarincang, ada Curug Gumawang. Tepatnya di Desa Kadu Pereum, Kecamatan Pandarincang, Kabupaten Serang. Untuk memasuki destinasi wisata ini, kamu harus mengeluarkan uang untuk tiket kurang lebi Rp. 2.500 dan parkir Rp. 3000. Tapi, harga yang dibayar untuk masuk ke tempat ini sebanding dengan pemandangan alamnya. Kalau kamu suka outbound, camping dan panjat tebing. Lokasi ini paket combo buatmu. Tapi, jangan lupa memakai peralatan keselamatan diri, ya. Curug yang namanya berasal dari bahasa Sunda yang artinya bawang ini memiliki ketinggian 40 meter. Airnya berasal dari mata air yang berada di Gunung Buntu dan menjadi salah satu kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau juga.  Mau explore ke sana? Bisa saja. Asal jangan lupa ajak penduduk lokal untuk guide perjalananmu.

Nah, ini khusus buat kamu para jomblo dengan gebetannya, atau sepasang kekasih yang salah satunya ngebet buat melanjutkan ke jenjang pernikahan, ada mitos yang menguntungkan untuk kalian bila mengunjungi curug ini. Konon, kalau sepasang kekasih datang ke Curug Gumawang, maka dipastikan mereka akan menikah. Gimana? Mendingan buruan ajak deh mandi di sini.

Selain itu, Curug ini juga dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Mudah-mudahan bisa menyembuhkan penyakit dompet kosong juga, ya. Hiks.

5. Curug Lawang
Lokasi air terjun ini belum banyak yang mengetahui keberadaannya. Selain penduduk lokal, tentu saja. Letaknya memang agak jauh di dalam hutan, sehingga kamu harus benar-benar cari orang yang bisa mengantar. Siapkan perbekalan yang kamu butuhkan, terutama makanan dan pakaian ganti. Akses masuknya bisa dari Jl. Raya Karang Bolong, Kp. Ciparay, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang.


Pikirkan secara matang perjalanan liburanmu untuk bisa mengunjungi kelima destinasi wisata air terjun di Kabupaten Serang ini. Dijamin kebahagiaanmu penuh sekali. Selamat berlibur.
  • 0 Comments
anyerpedia.com



Tidak terasa sebentar lagi tahun baru. Kamu sudah menyiapkan segala sesuatu untuk liburanmu? Kalau belum, Anyer bisa menjadi salah satu tempat tujuanmu untuk menghabiskan tahun baru 2018. Tapi sebelumnya, kamu harus booking tempat menginap dulu. Kamu pun pasti sudah tahu alasannya, kan? Semua penginapan di Anyer pada akhir tahun biasanya penuh.

Nah, coba dulu deh tanyakan pada 6 tempat menginap ini, apakah mereka masih memiliki kamar atau cottage yang masih kosong atau sudah penuh untuk tahun baru nanti. Di hari biasa, ke-6 hotel ini tergolong memiliki biaya yang murah untuk tarif permalamnya, lho. Siapa tahu saja di tahun baru ini mereka punya promo-promo yang membuat setiap emak di dunia ini terhenyak, eh maksudnya senang. Hihi

1. Patra Jasa Anyer Beach Resort
Salah satu resort dengan pantai terluas dan terpanjang di Anyer, ya Cuma Patra Jasa Beach Resort Anyer. Letaknya berada di Jl. Karang Bolong, Anyer. Ada 70 kamar bergaya cottage yang berjajar dengan view Selat Sunda dengan pantai yang lebih terjaga dari pengunjung pantai. Ada berbagai tipe cottage yang disediakan, di antaranya Standard Room, Deluxe Room dan Family Suite Cottage. Tinggal kamu pilih mau menghuni yang mana. Khusus untuk Family Suite Cottage fasilitas yang disediakan sudah termasuk kamar supir dan parkir pribadi. Resort ini memasang tarif mulai Rp. 500ribuan untuk hari biasa. Mau menginap di sini? Telepon saja ke (0254) 602700.

2. Hotel Pondok Ciparay
Hotel yang terletak di kampung Ciparay ini menyediakan tarif pilihan untuk kamu. Mulai dari yang ratenya Rp. 190 ribuan untuk kamar non AC dengan kamar mandi di dalam dan Rp. 360 ribuan untuk kamar ber-AC dengan kamar mandi yang memiliki fasilitas air panas itu. Alamatnya ada di Jl. Raya Karang Bolong Cinangka KM 137. Kamu bisa langsung menghubungi Hotel Pondok Ciparay di 0254) 600069.

3. Anyer Cottage
Cottage berbintang dua ini nyaman dan cantik dengan nuansa sejuk. Fasilitas dan pelayanannya juga tidak perlu diragukan. Ada 56 kamar di hotel yang memasang tarif murah ini. Tarifnya mmulai 300 ribuan dan letaknya di Jl. Raya Anyer KM 21, Cibaru, Anyer. Mau pilih cottage ini sebagai tempat menginap? Booking saja langsung di (0254) 601559

4. The Acacia Hotel Anyer
Hotel berbintang 3 ini berlokasi di Jl. Raya Karang Bolong KM 138, Anyer. Dengan view menghadap langsung ke pantai, hotel ini menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap. Mulai dari restoran, kamar dengan jaringan internet, kebutuhan khusus untuk penyandang disabilitas, pengering rambut, bar, dan lain sebagainya. Ada 28 kamar yang disediakan di hotel ini, di antaranya 4 kamar standart, 9 deluxe room, 6 junior executive rooms, 3 executive rooms dan 5 private villa. Di dalamnya sudah tersedia AC, IDD telephone, tv kabel dan jaringan internet yang mumpuni. Hotel ini memasang tarif mulai dari Rp. 400 ribuan. Telepon aja langsung di (0254) 651601.

5. Sanghyang Indah Spa Resort
Dengan fasilitas Natural Hotspring Spa, Sanghyang Indah Spa Resort ini memiliki 74 kamar modern dengan pemandangan yang membuat decak kagum. Suasana juga sangat tenang. Selain makanan Asia, restoran di sini juga menyediakan makanan Eropa. Hotel ini beralamat di Jl. Raya Karang Bolong KM 130, Anyer, Desa Tambang Ayam, Banten 42466. Eits, pasti bertanya-tanya mengenai tarifnya, kan? Hari biasa tarifnya mulai Rp. 410 ribuan.Mau menginap di sini? Telepon langsung di (0254) 602700.

6. Resort Prima Anyer
Kamu dari  Jakarta? Tenang, resort ini bisa ditempuh dalam 1,5 jam saja. Gunung Anak Krakatau, merupakan pemandangan yang disuguhkan hotel berbintang 3 ini. Ada 34 kamar yang disediakan Resort Prima Anyer. Sementara untuk pilihan tipe kamar, kamu bebas memilih tinggal di Superior, Deluxe, Standart, dan Suit Room tergantung selera kamu. Fasilitas kamarnya juga lengkap. Untuk fasilitas dari hotelnya sendiri ada lounge, bar, restoran, kolam renang, jaringan internet dan lainnya. Bagi yang suka olah raga juga tersedia fasilitas untuk kamu di sana. Untuk menginap di sini di hari biasa, kamu hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar kurang lebih Rp. 450 ribu saja.  Booking? Langsung saja telepon di (0254) 650440.

Sudah booking? Nah, meskipun kedatangan kamunya masih lama, saya ucapkan selamat datang di Anyer. Semoga betah. Dan jangan lupa ajak saya(h). Lah? Hihihi
  • 0 Comments


Markas, demikian beberapa sahabat saya menyebutnya ketika saya tanya 'di mana?'. Saya kira tempat itu semacam barak yang penuh dengan segala perkakas para penjaga alam. Tapi, ternyata rumah yang nyaman, aman, dan tentu saja free wifi tempat para penjaga alam, pendamping ibu dan anak, dan kawan-kawan relawan lainnya tinggal.

Selain tentu saja, selain di sana juga ada rumah Om Nana beserta keluarganya. Dan satu hal yang baru saya ngeuh, setelah beberapa kali berkunjung; ternyata putra Om Nana (panggilan akrab om Np. Rahadian) itu temannya 'aw-aw' (baca puisi Renjana dalam Kalender dan beberapa puisi 'kantin belakang'). Untung udah nggak 'aw' lagi. Kalau masih, bisa di-bully seumur hidup gue. Biasalah itu zaman kakak 'gemez' suka sama dede 'gemez' tapi gengsi nanya nama juga. Whahaha. Senior yang sombong.

Well, kunjungan pertama saya ke markas yaitu ketika saya dan beberapa kawan sedang mengerjakan project majalah dan media online. Meskipun pada akhirnya, project itu tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Tapi, karena itu saya jadi berteman dengan banyak orang dan juga ikan di kolam. Karena itu pula saya jadi tahu program para penjaga dan pendamping. Seketika itu, potret LSM yang selama ini ditanamkan para oknum biadab yang suka bertamu ke rumah dan pulang minta ongkos itu langsung hilang dari kepala saya.

Dan ini yang penting, sebagai orang yang tinggal sendiri dan sering diserang sakit, setidaknya ada tempat untuk mengaduh dan berbagi keluh. Bukan hanya tempat untuk menggaduh. Tentu saja, khusus untuk rasa sakit yang tidak bisa saya tangani sendirian saja. Kram perut, misalnya. Selain selalu ada orang yang bisa jadi teman, juga karena mereka paham beberapa obat pereda sakit. Tapi, jangan harap kalau sedang sakit hati meminta penyembuhan di sana. Mati sudah kau, lae. Bully seumur hidup!

Kalau curhat masalah lingkungan, sosial, budaya, dan proyek kreatif, di sanalah tempatnya. Ide bisa dilempar begitu saja seperti kita sedang bernapas. Hampir semua orang keren dan mahir di bidangnya ada dan bisa kamu ajak ngobrol tanpa mengenal istilah 'guru-murid' atau 'senior-junior'. Paling cuma 'tua-muda' saja sebagai bagian dari keceriaan dan keakraban. Karena kesopanan bisa dilihat dari sikap lainnya, bukan dari seberapa tunduk kepala atau seberapa lekat ciuman di punggung tangan, bukan?

Soal gerakan, tidak perlu ditanyakan. Sudah banyak yang dilakukan LSM Rekonvasi Bhumi. Bukan hanya mengurus permasalahan lingkungan, tapi sosial kemasyarakatan, ekonomi kreatif dan gerakan lainnya yang bisa menunjang percepatan pembangunan.

LSM ini bahkan sudah lebih dulu berada di tengah masyarakat sebelum program-program pemerintah--yang seolah baru itu--dibuat.

Apa kalimat yang paling tepat untuk menggambarkan 'betah banget' berada dalam lingkungan pergaulan LSM ini, ya? Intinya, tidak ada seorang manusia pun yang tidak diterima oleh mereka. Mungkin cuma orang yang datang dengan niat culas saja yang kemudian diabaikan. Tapi, kalau niatmu datang untuk belajar, mencari inspirasi, nasihat, dan berkarya, semuanya diterima dengan tangan terbuka. Bahkan, kalau kamu merasa bosan hidup dan ingin tidur saja juga, bisa dilakukan di LSM ini. Meskipun dengan syarat yang panjang. Salah satunya, bisa bertahan dari bully-an dengan daya tertinggi. Tapi, efeknya setelah kamu angkat kaki, semangat hidupmu muncul lagi. Mau coba? Saya juga belum pernah coba bagian itu, sih. Hihi

Di LSM ini, saya bukan siapa-siapa dan tidak merasa menjadi bagian dari LSM ini secara resmi. Karena kedatangan saya biasanya hanya untuk menemui teman, membantu teman, mengerjakan beberapa proyek kecil atau sekadar numpang menginap dan wifi-an saja. Tapi, karena itu pula saya bisa mendapat banyak inspirasi, nasihat, dan dorongan semangat dari para 'orang tua' di sana. Hatur nuhun, mang/om/kak/teh/tante.


Karena itu, di usianya yang ke-19 ini, saya ucapkan terima kasih Rekonvasi Bhumi. Atas inspirasi, segala nasihat dan dorongan untuk terus bergerak ikhlas, bergerak cerdas dan tidak berbuat culas bahkan sejak dalam pikiran. Semoga saya bisa belajar konsisten dari 19 tahun keberadaan Rekonvasi Bhumi ini.

Happy anniversary, Rekonvasi Bhumi. Tetap melangit tanpa meninggalkan bumi.


Rahayu ing bhuana. Svaha...


  • 0 Comments


Sekali lagi, aku tak berhasil menulis kata apapun untuk menyapamu. Tanganku mendadak tremor, dan kepalaku turut diserang migrain, adalah alasan lain untuk tidak melanjutkan. Entah berapa kali tanganku menghapus kalimat di layar ponsel dan membuat kalimat lain lagi yang terasa pantas, untuk kemudian kuhapus lagi. Hingga hanya tersisa kedip garis hitam di layar yang seolah bertanya: "kalimat apa lagi yang akan kau buat? Berapa lama aku harus menunggu?" Dan sialnya, aku selalu mengakhirinya dengan menghempaskan ponsel ke tempat tidur.
         Dahulu, saat-saat seperti ini--berhenti sebelum menyapamu, adalah bagian dari 'kesadaran diri'. Sebab apa aku harus menyapa? Demikian pertanyaan yang menghentikanku. Tapi, saat ini, aku rasa itu konyol. Bukankah saling sapa bisa dilakukan siapa saja? Diacuhkan atau tidak, tak jadi soal. Hanya saja, saat ini atau dahulu, perasaan menjadi bagian paling memusingkan. Perasaan ingin dipedulikan, ingin dibalas dengan kadar rasa yang sama dan lainnya.
      Setiap orang pasti pernah berharap demikian, bukan? Maksudku, mendapat balasan atas apa yang dirasakan. Jujur saja, aku pun masih sering membungkam diri untuk hal itu. Meski keinginan menemukan saat yang tepat untuk berkata: 'oh, aku selesai untuk persoalan yang menyangkut perasaan', masih menyala di sini.
   Kadang, bahkan setiap letupan-letupan macam ini terjadi, kita diserang ketidaksabaran untuk mengatakannya sehingga ketika pada akhirnya tak ada yang tepat--seperti dalam bayangan, kita kecewa. 
    Pada tahap ini, aku rasa, kita memang tidak bisa terlalu mengharapkan apapun. Berharap bertemu seseorang yang kita rindu, misalnya. Belum tentu ia memiliki banyak waktu untuk bertemu. Bahkan mungkin saja, waktu untuk merindukanmu juga tidak ada. Bahkan, memikirkanmu saja, hanya memikirkanmu, ia tidak memiliki waktu. Kau tahu maksudku, bukan? 
     Kepergian? Setiap orang memiliki alasannya masing-masing. Aku percaya itu. Bahkan kepergian tanpa sebab sekalipun. Aku dan mungkin kamu dan banyak orang lainnya, sering menginginkan alasan itu untuk mematenkan diri bahwa tidak ada kesalahan apapun yang membuatnya seperti itu. Tapi, percaya atau tidak, sesuatu seperti itu akan berulang. Entah menimpa aku, atau dirimu.
       Aku sedang memilih nada tawa sekarang. Bukan untuk menertawakanmu atau siapapun. Aku sedang sibuk menertawakan diriku dan semua keputusan-keputusanku. Sebab aku tetap merasa tidak perlu menyakiti siapapun. Bahkan orang yang telah menyakitiku sekalipun.
      Malam ini, di bawah padang bintang, aku menyapamu sekali lagi. Bukan sebagai kenangan yang selalu mereka katakan, bukan pula sebagai luka dari banyak kehidupan. Tapi sebagai salah satu cahaya yang jatuh di tempat yang sesungguhnya. Jadi, selamat pagi. Semoga kebahagiaan selalu bersama seluruh makhluk di semesta, niscaya.


  • 0 Comments




Betapa hari begitu pendek setelah rencana ke rencana yang panjang. Setelah pertemuan pertama, kamu menjadi upaya untuk kebangkitan lainnya. Tapi, aku tidak memiliki cara untuk memulai, kerikil di tepi jalan ini seperti memaku untuk melangkah ke arahmu.

Lelakiku, apa yang kamu pikirkan sekarang? Kamu bisa menebak apa yang aku pikirkan, tapi aku tidak bisa melakukan hal yang sama. Rasanya curang sekali. Karena pikiran itu jahat, maka katakan saja apa yang sedang kamu pikirkan sekarang. Kenapa kamu berpikir seperti itu dan lain sebagainya. Hanya saja, kamu harus ingat, tidak memaki dan menggunakan kalimat buruk juga termasuk kebaikan. Kebaikan buat hatimu, kebaikan buat yang mendengar.

Sayangku, aku tidak ingin mendengar kamu terus mengulang cerita hari lalu. Karena kita tidak akan pernah bisa meminta waktu untuk memutar dirinya sendiri hanya untuk memperbaiki hal-hal yang menurut kita keliru. Penyesalan itu, sayang, hanya ketaikucingan lainnya yang tidak perlu. Tugas kita hari ini adalah memperbaiki kekeliruan yang pernah dilakukan itu. Bersikap lebih baik, berbuat lebih banyak, dan menjalani hari-hari yang terkadang membosankan ini bersama. Tapi, rasanya aku tidak akan menemukan kebosanan itu lagi

Memang, pertemuan kita sangat terlambat. Keterlambatan yang patut dimaki, sekaligus disyukuri. Kita bisa saling meledek kesialan yang pernah terjadi sebelum pertemuan ini. Mungkin, jika kita dipertemukan lebih awal, kita tidak akan sebebas ini menertawakan berbagai hal. Termasuk kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. Toh, dari kesalahan itu kita belajar berbagai hal. Termasuk bertahan hidup dan cara menyembuhkan luka sesegera mungkin, tanpa menyakiti siapapun lagi. Aku sudah bilang bukan?

Bagaimanapun, segala yang terjadi di hari lalu adalah bagian dari kita, bukan? Tugas kita sekarang hanya melewati hari ini dengan hal-hal sederhana saja. Misalnya, kau membaca koran di beranda atau di halaman belakang, aku menyuguhkan secangkir kopi. Tidak ada ponsel di pagi dan di saat kita berbincang, love. Tidak sopan dan tidak baik untuk kesehatan juga.

Oh, tentu. Mungkin nanti kita akan sedikit bertengkar tentang beberapa hal. Kesalahpahaman sudah biasa kita lewati, bukan? Tinggal kita saling memberi tanda 'maaf', baik yang diucapkan maupun hanya berupa pelukan saja. Aih! Sungguh sangat sederhana bila memikirkan hal itu. Tapi, kenyataannya terkadang kita tidak bisa melakukannya karena berbagai alasan. Kekesalan yang naik hingga level tertinggi, kekecewaan yang sudah masuk kategori tidak bisa ditoleransi dan sebagainya. Aku rasa, kita akan bisa melewati hal-hal semacam itu dengan lebih tenang.

Tapi, jika tidak bisa meredam emosi dengan segera, mari kita berdiam diri sementara dan kembali seperti sedia kala. Tentu saja, tidak boleh melebihi tiga hari untuk berdiam diri. Konon, Malaikat menggarisbawahi 'dosa' di hari keempat. Aih, jangan tanya siapa yang mengatakan itu. Anggap saja itu gosip yang memadai.

Love, apa kamu sudah makan? Maafkan aku tidak menyediakan untukmu. Barangkali nanti akan aku buatkan sesuatu. Meski rasanya tidak sebaik buatan koki handal, tapi akan aku usahakan. Kalau kamu tidak terlalu sibuk, jangan sungkan pergi ke dapur bersamaku. Rasanya pasti beda bila kita berdua yang memasaknya. Bagaimana?

Aduh, sudah pukul 03.03 WIB, dan aku belum menyelesaikan puisiku. Aku selesaikan di sini dulu, ya. Beritahu aku jika kamu ingin bertemu.


With Love





  • 0 Comments


"Apa yang kamu lakukan ketika kamu dibohongi seseorang?"
"Percaya."
"What? Serius masih percaya?"
"Percaya dia akan mengulanginya lagi dan lagi atuh."
"Ooh, kirain."
"Kirain aku bego atau kamu mau mengakui dosa?"
"Hehe."
"Leh."
"Makan, yuk?"
"Susah amat bilang 'maaf'."
"Makan aja yuk, aku traktir. Mau makan di mana?"
Itu hanya sebagian percakapan kita setiap kali kamu membohongiku. Kamu yang sulit meminta maaf, aku yang memiliki radar paling sensitif dan tahu kapan kau berbohong. Bahkan saat kamu menyembunyikan hal-hal yang entah bagaimana bisa kuketahui juga.
Curiga berlebihan? Mungkin saja. Meskipun ini agak berbeda. Sebab, jika aku mencurigai sesuatu, aku pasti bersusah-susah mencari tahu kebenaran dari yang sedang aku curigai. Ini hanya seperti aku menemukan beberapa kata bagus di buku yang belum kubaca.
Aneh, kan? Aku sendiri pun masih sering gagal paham tiap kali hal ini terjadi.
"Jadi makan?" Tanyaku saat kulihat kamu masih sibuk dengan handphone dan kadang tersenyum sendiri. Kamu tak menjawab.
"Dasar pembohong nomor satu," gerutuku sembari mencubit pinggangmu.
"Adududuh! Sakit...," jeritmu. Setelah kulepas, kamu buru-buru memasukan handphone ke saku. "Ayo kita makan, pemaaf nomor satu," ujarmu sembari memelukku.
"Ngeledek," dengusku.

  • 0 Comments




: Bukan catatan pesanan.


Barangkali, hanya kawan baik yang tahu saat kamu berada dalam posisi terlemah dan mereka berusaha menarikmu bangun, meski--dan ini termasuk kesialannya--mereka menertawakanmu lebih dulu.

Jika ditanya saya dapat apa dari perjalanan Eiger Adventure: Ekspedisi 28 Gunung yang salah satu timnya mendaki Gunung Pulosari, saya akan jawab: dapat kawan dan rencana-rencana yang akan segera dilakukan. Hanya itu? Ah, tentu saja dapat yang lainnya. Badan terasa remuk dan tidak bisa bangun dari hari kepulangan Sabtu hingga ke Minggu. Erw. Maklum saja, terakhir mendaki gunung itu tahun 2005 sebagai perayaan kelulusan SMA bersama kawan-kawan sekelas yang tukang ngajak bolos. Setelahnya, cuma pengen saja tapi hulap alias malas.

Ajakan naik ini juga sebenarnya tidak resmi, saya bukan bagian dari tim yang ditunjuk pihak Eiger untuk merayakan Sumpah Pemuda di puncak gunung. Saya hanya kebetulan kenal dengan salah seorang kawan di Eiger Banten dan kamfretos-nya dia tahu tanpa saya beritahu, saya sedang tidak baik-baik saja. Maka, diajaklah saya untuk ikut menyusul tim. Tentu saja setelah banyak menertawakan dan tabokan kalimat yang vangke abis itu. Syarat keikutsertaan saya hanya satu, pendakian dilakukan setelah saya menyelesaikan take film pendek garapan Kelvin Film dan dia mengiyakan.
*
Jumat (27/10) pukul 16.00 WIB adalah waktu keberangkatan itu. Sedikit molor sebenarnya karena saya harus take ulang, akibat ketidakmampuan menahan tawa ditambah hujan turun. Padahal di saat yang sama, saya belum menyiapkan beberapa hal, termasuk berganti pakaian. Kesalahan saya adalah tidak bersiap dari sehari sebelumnya, alhasil macam orang kabur dari rumah saja. Bahkan, menghapus make up juga tidak sempat. Tapi, ya sudahlah, kapan lagi nanjak dengan make up lengkap, kan?

Tim susulan ini terdiri dari 3 orang tim Eiger Banten, 2 videografer OXZA Media dan saya yang sebagainya tim hore ini. Perjalanan ditempuh dengan kendaraan bermotor melalui jalur Ciomas-Mandalawangi. Di Pasar Ciomas, kami berhenti dan iuran untuk membeli beberapa keperluan. Begitu pula di salah satu toko retail di Mandalawangi. Setelah berhenti sejenak di Kedai Salaka untuk packing dan salat, kami melanjutkan perjalanan pukul 19.10 WIB melalui jalur Cilentung.

Registrasi masuk yang dilipat, anjing yang menyalak dan jalan setapak yang gelap kami lewati dengan banyaknya beristirahat. Di saung pertama setelah pos masuk, seorang pendaki dibawa turun kembali karena sakit. Kawan-kawannya yang meneruskan perjalanan mengatakan ia tidak mau mengatakan kondisinya padahal sudah ditanya berulang kali. Ah, bagaimanapun naik gunung bukan persoalan seberapa kuat dan seberapa tahan, tapi ketahudirian juga.

Perjalanan kami lanjutkan sembari mengobrolkan hal-hal yang akan dilakukan di hari depan, project kecil yang sedang dijalankan, termasuk saling tampar dengan candaan. Entah berapa kali kami berhenti di saung yang ada di sisi kanan jalur pendakian. Berulang kali juga saya memohon maaf karena perjalanan tersendat. Maklum, perempuan ini sudah lama tidak nanjak, jadi sekalinya nanjak pasti lambat. Heu.

Bulan sabit yang mengintip di balik rimbun pepohonan, binatang malam yang terbang dan mengintip di masing-masing persembunyian, awan yang menutup pandangan lampu-lampu di perkampungan, wewangian 'asing' yang diterbangkan angin hingga ke penciuman, menjadi hiburan lain selain permainan 'satu kalimat untuk.....' apapun di sekeliling kami. 
Jawaban 'hatur nuhun,'halo apa kabar?', 'terima kasih, ya' dan kalimat lainnya yang senada terus saya jadikan jawaban hingga yang bertanya kebosanan. Tapi permainan tetap dilanjutkan seiring perjalanan. 

Pukul 23.05 WIB, tim kecil kami sampai di kawah dan bergabung dengan Tim Ekspedisi Pulosari. Rasa lapar dan ngantuk yang mulai terasa, membuat kami segera mendirikan tenda dan memasak.   
Sejujurnya saya takjub dengan banyaknya saung dan warung di area kawah ini. Melebihi ketakjuban banyaknya saung atau warung selama perjalanan. Bahkan, di area ini juga ada MCK. Aih, sudah banyak berubah. Jangan-jangan di puncak ada yang jualan seblak.

Pukul 00.15 WIB saya pamit tidur. Tentu, setelah mengusir kelaparan di tenda sebelah. Sementara tim tetap melanjutkan memasak. Pukul 05.30 tim dibangunkan untuk bersiap naik ke puncak. Setelah saling bertanya kabar, sarapan, dan mengobrol area hutan, 'tuan tanah' yang bertanggung jawab dan tentang kegiatan, tim memutuskan naik pukul 06.30 WIB. 

Jalan terjal, licin, belukar dan jurang di sisi kanan atau kiri, menunggu di depan mata dan siap membuat celaka bagi siapa saja yang tidak berhati-hati. Ritme pun diturunkan, tidak terburu-buru karena waktu pelaksanaan Sumpah Pemuda sudah ditentukan pukul 10.00 WIB, serentak dari 28 gunung di Indonesia.

Pukul 08.30 WIB, kami sampai di puncak dan mengajak kawan-kawan pendaki yang menginap di sana untuk bergabung. Setelah rehat dan menyiapkan perlengkapan, laporan kesiapan dilakukan.
Doa bersama dan sedikit pembicaraan mengenai keadaan hutan di Gunung Pulosari, Gunung Aseupan dan Gunung Karang yang sedang dalam 'kesakitan' masing-masing. Selain itu, sejarah, dan cara apa yang bisa dilakukan untuk tetap bisa menjaga ketiganya juga dibicarakan. Perlu energi besar dan peran banyak pihak untuk bisa menyembuhkan ketiganya. Bersatu untuk menjaga ketiganya dan bukan hanya mengambil manfaat saja.

Pukul 10.00 WIB, peringatan Sumpah Pemuda dimulai. Sinyal ponsel yang timbul tenggelam membuat laporan sedikit terganggu. Diselimuti kabut, teks Sumpah Pemuda dibacakan dilanjutkan dengan sedikit pembicaraan mengenai pentingnya gunung bagi kehidupan dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Seusai peringatan, beberapa pendaki lain datang menawari kopi dan berbincang hingga kami memutuskan untuk kembali ke area kawah. Rupanya, kami tidak melewati jalur pendakian semula. Alhasil, di hadapan kami terbentang jalur menurun yang sangat curam. Karena ketidakwaspadaan, kecelakaan terjadi dan membuat anggota tim terpekik ngeri. Meski tidak fatal, namun hal itu membuat saya ngeri hingga di salah satu tempat yang paling curam saya sedikit merengek. Diiringi ledekan, akhirnya saya berhasil 'membanting badan' sembari memegang akar pohon. Well, itu teknik panjat tebing yang saya lupakan.

Sesampainya di kawah, semua tim yang melalui jalur menurun itu tampak sangat kelelahan. Salah seorang tim Eiger Cilegon memutuskan untuk langsung turun, karena harus bekerja. Meski kami sudah menghasutnya untuk turun bersama, tapi ia tetap menolak dengan alasan ketidakenakan terhadap rekan kerja lainnya.

Setelah beristirahat, makan siang dan sembahyang, tim memutuskan turun pukul 14.00 WIB. Karena waktu yang tidak memungkinkan untuk mampir di tempat lain, sekaligus lelah yang sangat maksimal, kami memutuskan untuk langsung pulang ke rumah masing-masing.
 *
Satu kalimat untuk Ekspedisi Pulosari: "Duk... Uduk!" (Jirr, eta kalimat terbaik sepanjang perjalanan pulang). Nuhun, Gusti.
 

#EigerAdventure, #EigerTropicalAdventure, #Ekspedisi28gunung


  • 0 Comments

Where we are now

o

About me

a


@NYIMASK

"Selamat datang dan selamat membaca. Semoga kita semua selalu sehat, berbahagia, dan berkelimpahan rezeki dari arah mana saja.”


Follow Us

  • bloglovin
  • pinterest
  • instagram
  • facebook
  • Instagram

recent posts

Labels

#dirumahaja #tukarcerita Artikel Catatan Perjalanan Celoteh Cerpen E-Book Esai Info Lomba Journey Jurnal Kamar Penulis Lowongan Kerja Naskah Poject Promo Puisi Slider Undangan

instagram

PT. iBhumi Jagat Nuswantara | Template Created By :Blogger Templates | ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top