Boneka Kain Dari Masa Lalu


Semacam Catatan
Masa Kecil (tidak) Bahagia

Jika menilik ke belakang, saat saya kecil, imut, dan lucu itu, rasanya saya ingin kembali ke masa-masa itu, dan menetap di masa itu. Ah, bukan karena masa sekarang tidak sebahagia apa yang saya rasakan dahulu. Tapi, jika dipikir-pikir betapa kreatifnya saya ketika itu. Tanpa rengekan ingin beli mainan, saya bisa bermain sepuas hati dengan hal-hal di sekeliling saya.
Misalnya saja, boneka. Sejujurnya, saya kenal Barbie—memegangnya; tidak pernah mempunyai—ketika SMP saja. SD, sama sekali tidak. Faktor lingkungan mungkin menjadi penyebab kenapa saya begitu telat berkenalan dengan si Barbie. Atau Hello Kitty, dan boneka-boneka dari tokoh kartun yang saya tonton di televisi. Saya tidak ingin menggugat orang tua saya kenapa saya tidak dibelikan juga saat saya kecil. Karena untuk permasalahan boneka ini saya sudah cukup senang dengan boneka buatan sendiri. Entah itu yang benar-benar dibentuk menyerupai boneka; ada kepala, tangan, kaki, mata, telinga—lengkap, yang terbuat dari kain perca, atau kain yang sudah tidak terpakai. Atau pun boneka yang dibuat secara instan dari kain panjang atau kain sarung. Untuk yang terakhir itu memang tidak mirip boneka. Hanya saja cukup membuat saya dan kawan sepermainan asyik main boneka di teras rumah.
Dan tadi malam, saya coba membuat kembali boneka itu. Ternyata, setelah saya lihat-lihat. Agak tidak enak dipandang, dan menyeramkan juga. Haha..


You Might Also Like

0 Comments