Memahami Makna dan Sejarah Hari Lanjut Usia Nasional



Setiap tanggal 29 Mei, bangsa Indonesia merayakan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) atau dikenal juga sebagai Hari Lansia. Perayaan ini, seperti yang dilansir oleh laman resmi Kemensos, menjadi momentum penting di mana Pemerintah Republik Indonesia menghargai semangat dan kontribusi para lansia yang memiliki peran penting dalam masyarakat. Biasanya, perayaan Hari Lansia Nasional diselenggarakan dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memberikan manfaat kepada para lansia di Indonesia, seperti kampanye sosial, program griya lansia, agrowisata lansia, upaya pencanangan kawasan ramah lansia, dan berbagai kegiatan lainnya.

Menggali Sejarah Hari Lansia Nasional

Menurut situs resmi Dinkes DIY, Hari Lanjut Usia Nasional pertama kali ditetapkan pada tanggal 29 Mei 1996 di Semarang oleh Presiden RI pada saat itu, Soeharto. Pemilihan tanggal tersebut tidak terlepas dari perjuangan seorang tokoh yang berjasa, yakni dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat. Radjiman Wedyodiningrat, seorang Pahlawan Nasional yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), memimpin sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945, di usia 66 tahun.

Walaupun usianya tidak lagi muda, semangat Radjiman Wedyodiningrat dalam memimpin sidang BPUPKI tidak kalah dari anggota-anggota yang lebih muda. Ia juga mencetuskan ide mengenai filosofi Negara Indonesia. Melalui perayaan Hari Lanjut Usia Nasional, kita tidak hanya memberikan penghormatan kepada para lansia atas peran penting mereka dalam sejarah bangsa, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memberikan perhatian kepada mereka. Sebagai kelompok masyarakat yang rentan mengalami penurunan fungsi dan kesehatan, lansia membutuhkan akses yang lebih baik terhadap layanan publik, termasuk di dalamnya akses kesehatan, transportasi, pendidikan, pekerjaan, dan perumahan.

Pentingnya Hari Lanjut Usia Nasional

Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional juga menjadi panggilan bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keberadaan dan kesejahteraan lansia. Dengan rentang usia yang semakin panjang dan meningkatnya jumlah populasi lansia, penting bagi kita untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan perlakuan yang adil dan layanan yang memadai.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan lansia, Pemerintah dan berbagai lembaga sosial telah berkolaborasi untuk menyelenggarakan program-program yang mendukung kesehatan, keamanan, dan kebahagiaan mereka. Mulai dari program pelayanan kesehatan lansia hingga pelatihan keterampilan bagi lansia yang ingin tetap produktif, berbagai inisiatif telah diluncurkan untuk memastikan bahwa mereka tetap merasa bernilai dan diperhatikan oleh masyarakat.

Merayakan Kontribusi Lansia

Hari Lanjut Usia Nasional juga menjadi kesempatan untuk merayakan kontribusi yang telah diberikan oleh para lansia dalam membangun bangsa ini. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki, lansia memiliki potensi besar untuk menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan bagi generasi muda. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan antargenerasi guna memastikan bahwa warisan budaya dan nilai-nilai yang mereka miliki tetap terjaga dan dihargai.

Dengan memperingati Hari Lanjut Usia Nasional setiap tanggal 29 Mei, kita mengakui dan menghargai peran penting para lansia dalam masyarakat. Selain itu, perayaan ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memberikan perhatian dan perlindungan kepada mereka. Semoga peringatan Hari Lanjut Usia Nasional dapat menginspirasi langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan dan martabat para lansia di Indonesia.

You Might Also Like

0 Comments