Untuk Babeh Nandang Aradea

 


Assalamualaikum, babeh. Babeh apa kabar? Hari ini aku ingat babeh, lho. Tanggal 12 Oktober 2013 pukul 12 siang (12.30?), hari paling suram bagi kami. Tapi pasti melegakan buat babeh karena tugas babeh di bumi ini sudah selesai.

Setidaknya, untuk tugas kali ini, beh. Sebenarnya yah, masih banyak hal yang sepertinya membutuhkan tangan babeh. Meskipun kami tahu, hal itu juga membuat babeh lelah karena harus bolak-balik Bandung untuk cuci darah, harus mengajar, harus melatih teater dan lain sebagainya. Kami tahu, babeh pasti lelah, tapi kami juga tahu babeh tidak ingin kami menunjukan perasaan 'kasihan' pada babeh. Selain itu, babeh juga pasti enggan berdiam diri. Karena menyayangi babeh, maka kami hanya berusaha agar babeh tidak terlalu lelah. Dan di tanggal 12 Oktober itulah, babeh pulang ke swarga.

Saat babeh mampir ke mimpiku pun, aku senang melihat babeh tampak bugar. Lebih muda dan lebih bercahaya. Karena itu, aku tidak segan mengatakan bahwa babeh tampan. Karena memang seperti itulah babeh sekarang.

Babeh yang kami rindu, kami masih berproses sebisa-bisanya, sekuat-kuatnya. Bagaimana di sana? Babeh suka ngopi bareng sama Pak Wan tidak? Sambil ngetawain kelakuan kami, ya? Biasa itu mah improvisasi, beh. Kami tidak pernah berkonflik, kok. Tetap menjaga silaturahmi dan saling mendukung apapun yang dilakukan dalam kebaikan dan untuk kebaikan. Nggak ada saling jejak untuk menjadi tinggi itu, beh. Kami berusaha untuk tetap saling mengapresiasi, mengkritik tanpa maksud menjatuhkan malah sering sebaliknya; ingin melihat salah satu dari kami berada di posisi tertingginya. Kami tetap saling mengingatkan untuk terus melangit, tanpa melupakan bumi.

Babeh yang baik, udah dulu, ya. Sampai jumpa di sana, beh. Ya nanti, nggak sekarang juga. PR-ku masih banyak sekarang mah. Semoga kita bertemu ya, beh. Nanti kita ngopi bareng sambil cerita hal-hal baik yang pernah kami dilakukan. 

Sekarang, masing-masing dari kami harus berproses lagi. Aku juga harus mengerjakan PR-ku. Doa terbaik untuk babeh, Pak Wan, para guru dan mahaguru lainnya. 


Dadah babeh.

Wassalamualaikum


Dari kami dan aku yang merindukan babeh



You Might Also Like

0 Comments