Nada dan Suara



Sepenting apa nada dan suara buat kalian? Kalau gue, jangan ditanya.. :)) (@anjiii_)
Itu adalah twitnya Kak Anji pada malam ini. Saya hendak menjawab sepenting udara, sebetulnya. Nada adalah udara bagi saya. Sebab, pertama, meskipun saya tidak tahu cara membuat udara, tapi saya bisa menghirupnya. Ini sama seperti saya yang tidak tahu cara membuat nada--ya ampun, chord gitar aja gak tahu, dong, tapi saya bisa menikmatinya ketika seseorang memetikkannya untuk saya. Kedua, meskipun saya tidak tahu udara sejenis apa, saya masih bisa merasakannya membelai rambut panjang saya (harus ditulis panjang sebagai pengumuman untuk gondrong). Dan ini seperti saya tidak tahu nada jenis apa yang saya dengarkan, tapi kalau menurut telinga saya nyaman, ya saya dengarkan.
Lalu, suara. Ini adalah salah satu hal yang pernah menjadi kriteria saya dalam mencari pacar. Jiaaah! (#ditoyor). Tapi, ini serius. Mungkin karena saya dibesarkan oleh suara kali, ya. Maksudnya seseorang yang mesti memiliki suara yang asyik untuk didengarkan orang lain di radio, jadinya terbawa ke mana-mana. Saya suka suara yang terdengar berat, ngebass gitu, deh. Yah, seperti suara TOP Big Bang itulah... (*ngok amat!). Tapi, suara yang halus terkesan lebih... emh, bikin penasaran. Heuheu... Jadi pengen dengar lagi, lagi, dan lagi, saking penasarannya (itu penasaran apa kagak dengar, ya? Hiks).
Tapi, benar, deh. Ketika flu (tanpa batuk) bertandang, saya sangat senang. Suara jadi terdengar sangat seksi. Tidak apa meler-meler dikit yang penting suara saya seksi. Haha.. (Ini kok malah kesenengan didatangi penyakit? -_-).
Bagaimana pun, dan apa pun maksud dari twit itu, saya kira ia hanya sedang membuat sketsa untuk albumnya yang akan datang. Mungkin albumnya akan diberi judul: "Tanpa suara, nada mau jadi apa?" (Aih! Maksa aja, dong!).
Hey! Ini lebih dari 140 karakter!
Sebodo, sih. Hihi...

You Might Also Like

0 Comments