Hari Ganefo: Merayakan Pesta Olahraga Negara-Negara Baru

 


Genks, tanggal 10 November tidak hanya dikenal sebagai Hari Pahlawan di Indonesia, tetapi juga diperingati sebagai Hari Ganefo. Apa sebenarnya Hari Ganefo itu? Mari kita eksplorasi sejarah dan makna dari perayaan unik ini yang diciptakan oleh Presiden Sukarno.

Sejarah Hari Ganefo

Hari Ganefo, yang merupakan singkatan dari Games of the New Emerging Forces merupakan, diresmikan pada tanggal 10 November 1963 di Jakarta. Ganefo merupakan sebuah acara olahraga internasional yang digagas oleh Presiden Sukarno sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi imperialisme di bidang olahraga dan sebagai perwujudan konsepsi politik luar negeri Indonesia. 

Ganefo juga disebut sebagai Wahana dalam Mewujudkan Konsepsi Politik Luar Negeri Soekarno 1963-1967 oleh jurnal yang dipublikasikan dalam Avatara Vol 1 No 2, 2013. Selain itu Ganefo juga merupakan salah satu manifestasi kebijakan luar negeri Indonesia yang bertujuan untuk mengubah peranan negara ini di kancah internasional. Dalam upaya untuk memperjuangkan prinsip anti-imperialisme, Indonesia menghadapi skorsing dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena keputusan kontroversial mengenai partisipasi Taiwan dan Israel dalam Asian Games IV di Jakarta.

Latar Belakang Pendirian Ganefo

Pada masa itu, Indonesia menghadapi tekanan besar akibat keputusan IOC untuk melarang partisipasi Taiwan dan Israel, yang bisa mempengaruhi hubungan Indonesia dengan negara-negara sahabat seperti negara-negara Arab dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Indonesia, yang memiliki hubungan dekat dengan RRT karena keduanya memiliki pandangan serupa dalam menentang imperialisme dan kolonialisme, merasa keputusan tersebut sebagai bentuk tekanan politik.

Menghadapi situasi tersebut, Presiden Sukarno melihat kesempatan untuk menyelenggarakan Ganefo sebagai solusi alternatif dan juga sebagai cara untuk memproyeksikan Indonesia sebagai pemimpin di antara negara-negara baru yang berkembang. Dalam pidatonya pada 17 Agustus 1963, Sukarno menggambarkan Indonesia sebagai bagian dari *New Emerging Forces*, yaitu kekuatan-kekuatan besar yang terdiri dari bangsa-bangsa tertindas yang progresif dan berkomitmen untuk membangun dunia baru tanpa imperialisme dan kolonialisme.

Pelaksanaan dan Dampak Ganefo

Ganefo pertama kali dibuka pada 10 November 1963 di Jakarta dan berlangsung hingga 22 November 1963. Acara ini melibatkan 47 negara yang berpartisipasi dalam upacara pembukaan dan menyatakan janji atlet. Ganefo tidak hanya menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan event olahraga berskala internasional di tengah tekanan yang besar tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara yang beridealis dan berkomitmen melawan imperialisme IOC di bidang olahraga.

Prestasi atlet Indonesia selama Ganefo juga patut dibanggakan, di mana mereka meraih posisi kedua di bawah RRT. Kesuksesan acara ini mencerminkan idealisme Indonesia dan kemampuannya untuk menyelenggarakan event global dengan sukses.

Simpulan

Hari Ganefo bukan hanya sekadar perayaan olahraga, tetapi juga simbol dari semangat anti-imperialisme dan solidaritas internasional. Dengan memperingati Hari Ganefo, kita tidak hanya mengenang sebuah acara olahraga penting tetapi juga menghargai perjuangan dan dedikasi Indonesia dalam melawan kekuatan yang tidak adil di arena internasional. Mari kita rayakan Hari Ganefo dengan semangat persatuan dan tekad untuk melawan segala bentuk imperialisme, seperti yang dicontohkan oleh Presiden Sukarno dan bangsa Indonesia pada tahun 1963.

You Might Also Like

0 Comments