Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024: Fokus Restorasi Lahan dan Aksi Global



Setiap tahun pada tanggal 5 Juni, dunia merayakan Hari Lingkungan Dunia, sebuah kesempatan untuk mengingatkan dunia akan pentingnya menjaga alam dan menangani tantangan lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan. Perayaan ini telah menjadi tradisi sejak 1973 dan tahun ini merupakan tahun ke-50 peringatan tersebut.

Asal Usul Hari Lingkungan Dunia

Sejarah Hari Lingkungan Dunia berasal dari sebuah keputusan yang diambil oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1972. Keputusan ini sekaligus memperingati dimulainya Konferensi Stockholm yang membahas isu-isu lingkungan manusia. Pada hari yang sama, PBB juga mendirikan Program Lingkungan PBB atau UNEP. Perayaan Hari Lingkungan Dunia pertama kali diadakan pada tahun 1973 dengan tema "Only One Earth". Sejak itu, berbagai tema telah diangkat setiap tahunnya, seperti "Only One Future for Our Children" pada tahun 1979 dan "A Tree for Peace" pada tahun 1986. Sejak tahun 1988, perayaan tersebut juga digelar di berbagai negara di seluruh dunia.

Tema Hari Lingkungan Dunia 2024

Hari Lingkungan Dunia tahun ini menekankan pentingnya restorasi lahan, penghijauan, dan ketahanan terhadap kekeringan. Sebagai negara yang menghadapi berbagai tantangan lingkungan seperti degradasi lahan, penggurunan, dan kekeringan, Kerajaan Arab Saudi telah mengambil langkah-langkah besar dalam mencari solusi. Baik melalui Inisiatif Hijau Saudi dan Inisiatif Hijau Timur Tengah secara nasional maupun regional, maupun melalui kontribusi global seperti Inisiatif Restorasi Lahan Global yang diluncurkan saat Saudi memimpin G20.

Tindakan-tindakan seperti ini sangat penting mengingat krisis lingkungan global yang semakin memburuk, termasuk krisis perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, dan polusi. Krisis ini mengancam ekosistem dunia, mempengaruhi kehidupan jutaan orang, dan berpotensi merusak ekonomi global. Namun, restorasi lahan memiliki potensi besar untuk memperbaiki degradasi lahan, mengurangi kekeringan, dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Selain memulihkan lahan, penting juga untuk mengatasi akar penyebab degradasi seperti perubahan iklim. Negara-negara G20, termasuk Arab Saudi, harus memimpin dengan memberikan contoh dalam menghadapi tantangan ini. Harapan masih ada, dengan berbagai negara yang berjanji untuk merestorasi satu miliar hektar lahan. Melalui perayaan Hari Lingkungan Dunia dan sebagai tuan rumah Konferensi PBB tentang Desertifikasi pada bulan Desember, Arab Saudi dapat membangun momentum untuk mencapai tujuan restorasi ini, memperlambat perubahan iklim, dan melindungi lingkungan serta kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.

You Might Also Like

0 Comments