Memahami Peran dan Sejarah Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad)


Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) adalah salah satu lembaga utama di tingkat TNI Angkatan Darat yang bertugas mengembangkan dan mengelola fungsi Zeni dan Nubika TNI AD dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya. Sebagai bagian integral dari TNI AD, Zeni memiliki peran penting dalam aspek teknis militer, baik dalam konteks medan pertempuran maupun administrasi pangkalan, menjadikan Satuan Zeni AD sebagai pendukung tempur dan administratif.

Tugas-tugas Pokok Korps Zeni TNI Angkatan Darat

Korps Zeni TNI AD memiliki beberapa tugas pokok yang mencakup:

  1. Konstruksi
  2. Destruksi
  3. Pembangunan rintangan
  4. Pembuatan samaran
  5. Pembangunan infrastruktur penyeberangan
  6. Kegiatan penyelidikan
  7. Pembuatan perkubuan
  8. Penjinakan bahan peledak (Jihandak)
  9. Penanganan Nuklir-Biologi-Kimia (Nubika) secara pasif.

Sejarah Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi)

Menurut Moehkardi dalam Pendidikan Pembentukan Perwira TNI-AD 1950-1956, sekelompok kaum muda yang dipimpin oleh Ir. Soeratin berhasil memaksa komandan pasukan Jepang menyerahkan sejumlah peralatan. Moehkardi, Soeratin, dan Ir. Nowo mendirikan satuan Zeni yang awalnya bernama Dinas Genie di Kementerian Pertahanan dan kemudian berganti nama menjadi Zeni pada 15 Oktober 1945.

Sekolah Genie dibangun oleh mantan Genie KNIL Hindia Belanda di Jawa Barat. Pada 12 November 1945, sekolah ini didirikan di Batujajar, Bandung Barat. Selanjutnya, pada 26 November 1946, Inspektur Zeni dibentuk di Markas Besar Tentara (MBT) Yogyakarta sebagai bagian dari Direktorat Angkatan Darat.

Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat didirikan pada 3 Oktober 1950 untuk mengatasi kekurangan perwira dan personel Zeni. Pada tahun 1952, sekolah tersebut disingkat menjadi SPG iAD dan menerima lulusan SMA jurusan IPA.

Pada tahun 1956, SPG iAD berganti nama menjadi AgiAD atau Akademi Genie Angkatan Darat pada tanggal 1 Januari. Nama "Genie" kemudian diganti menjadi "Zeni" pada tahun 1958, dan sekolahnya menjadi AZiAD. Pada 10 Mei 1960, nama sekolah kembali diubah menjadi ATEKAD atau Akademi Teknik Angkatan Darat.

Catatan Sejarah Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi)

Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) telah aktif sejak tahun 1945 dan merupakan salah satu korps tertua di TNI Angkatan Darat. Sekolah Genie di Batujajar, Bandung dimulai pada tanggal 2 November 1945 oleh Achdiyat Soeparmadi. Sekolah ini menggunakan instruktur dari mantan sersan KNIL untuk membentuk Batalyon Genie Pionir. Namun, karena eskalasi peperangan, sekolah ini tidak dapat berkembang dan berumur pendek.

Sekolah Kader Genie didirikan di Kleco, Surakarta pada tanggal 23 Februari 1946 dengan 100 siswa, termasuk 10 perwira, 32 bintara, dan 58 tamtama. Sekolah ini kemudian menjadi Sekolah Dasar Genie. Serah terima antara Depot Genie Troepen KNIL kepada TNI AD pada 15 April 1950 menandai "Hari jadi Pusdikzi". Nama berubah menjadi Depot Pasukan Genie di bawah kepemimpinan Mayor Soeratin Poerwowikarto. Sejak itu, pertumbuhan dan perkembangan Pusat Pendidikan Zeni tidak terlepas dari upaya para komandan Pusdikzi.

Gedung Pusdikzi adalah peninggalan kolonial Belanda yang terdiri dari bangunan bergaya arsitektur Barat/Eropa (Art Deco) yang dibangun sekitar tahun 1745. Gedung ini awalnya digunakan untuk menampung Pasukan Pengawal gedung Pemerintah (Buitenzorg), sekarang Istana Bogor. Setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II, gedung tersebut diambil alih oleh Depot Genie Troepen (KNIL) sebagai Pusat Pendidikan Zeni. Selama pendudukan Jepang di Indonesia, gedung ini digunakan untuk melatih anggota PETA.

Peran dalam Penugasan TNI

Pusziad telah aktif dalam berbagai penugasan TNI AD, seperti selama periode 1945-1950 saat terlibat dalam pertempuran merebut kemerdekaan Indonesia dan mempertahankan proklamasi. Selain itu, juga terlibat dalam penumpasan berbagai pemberontakan seperti APRA, Andi Aziz, RMS, DI-TII, dan PRRI/Permesta. Selama periode 1960-1970, Pusziad ikut serta dalam berbagai operasi seperti Trikora, Dwikora, dan penumpasan gerakan separatis. Selain itu, Pusziad juga telah melaksanakan tugas internasional di berbagai negara, termasuk sebagai bagian dari Kontingen Garuda.

Tokoh-Tokoh Penting dari Korps Zeni

Beberapa tokoh militer Indonesia yang berasal dari korps Zeni antara lain Jenderal TNI GPH Djatikoesoemo, Jenderal TNI Try Sutrisno, Jenderal TNI Budiman, Letjen TNI Prof. Dr. H. Syarifudin Tippe, dan Kapten Czi Pierre Tendean. Mereka telah memberikan kontribusi besar dalam sejarah dan pengembangan korps Zeni TNI AD.

Melalui sejarah panjangnya dan berbagai peran yang diemban dalam pertahanan dan keamanan negara, Pusziad terus menjadi bagian integral dari kekuatan TNI Angkatan Darat Indonesia.

You Might Also Like

0 Comments