Siapa di Google Doodle?




Google doodle hari ini menampilkan gambar dan aksara yang biasa disebut Pinyin. Sepertinya, hari ini adalah hari kelahiran pencipta romanisasi bahasa Mandarin itu. Dialah Zhou Youguang, seorang ahli ekonomi yang juga ahli linguistik yang kini dikenal sebagai Bapak (Hanyu) Pinyin.

Sistem romanisasi bahasa Mandarin yang diciptakan lelaki kelahiran Changzhou, Jiangsu, pada 13 Januari 1906 ini resmi digunakan pemerintah Tiongkok pada tahun 1958 dan mendapat standarisasi internasional (ISO) tahun 1982 dan diakui PBB pada 1986. 

Saat menciptakannya, Zhou menjabat sebagai kepala komite reformasi bahasa Tionghoa. Saat itu pemerintah sedang gencar-gencarnya kampanye 'melek huruf' dengan promosi bahasa Tionghoa Mandarin sebagai bahasa nasional, sekaligus sedang berusaha menciptakan aksara yang sederhana. Zhou saat itu ditugaskan mengembangkan romanisasi pengucapan aksara Tionghoa. Setelah menghabiskan waktu sekitar tiga tahun yang tak mengenal waktu, akhirnya Pinyin menjadi panduan pengucapan hingga sekarang.

Untuk mengenal lebih jauh siapa Zhou Youguang, berikut trivia mengenai dirinya:
 
1. Zhou Yougiang ahli ekonomi yang hobi linguistik

Sebelum bekerja di Wall Street, Zhou mempelajari ekonomi di Universitas St Jhon Shanghai. Meskipun begitu, ia sangat hobi belajar linguistik. Hobinya inilah yang mengubah hidupnya.

2. Memberantas Buta Aksara di Tiongkok
Tingkat buta huruf di Tiongkok yang mencapai 85%, membuat pemerintah gencar mengkampanyekan 'melek aksara'. Tapi, bahasa Mandarin yang sulit dipahami bagi pemula menjadi kendalanya. Karena itu, pemerintah membuat komite yang bertugas membuat romanisasi bahasa dan Zhou ada di dalamnya.
 
3. Penulis buku hingga usianya 100 tahun
Setidaknya ada 40 buku yang ditulis Zhou selama hidupnya. Meskipun beberapa buku diantaranya dilarang beredar di negaranya sendiri. Tapi, untuk diketahui saja, Zhou menulis 10 buku diantaranya saat ia sudah berusia 100 tahun. Keren, kan?

4.  Sekilas mengenai Sistem Pinyin
Sebelum Pinyin diciptakan, Wade-Giles paling populer saat itu. Sistem menulis karakter aksara Tionghoa dalam alfabet Rimawi itu diambil dari nama dua diplomat Inggris pada abad ke-19. Hanya saja, sistem ini dianggap terlalu sulit.

5. Zhou Hidup Selama 111 Tahun
Supercentenarian atau hidup di atas usia 110 tahun itu sangat sedikit di dunia ini. Zhou masuk kategori yang sedikit itu. Ia meninggal dalam usia 111 tahun  pada 13 Januari 2016. Di Tiongkok sendiri, hanya ada kurang lebih 10 orang.


You Might Also Like

0 Comments