Percakapan Yang Belum Selesai




A : Ajari aku memaki hari ini.
B : Jangan. Dosa. Ikhlaskan saja bila ada yang menyakitimu.
A : Apa yang kamu tahu mengenai dosa?
B : Sedikit tahu.
A : Kalau begitu, maukah kamu menamparku sekali saja, saat kita bertemu nanti?
B : Akan kulakukan.
A : Sungguh?
B : Ya. Sedari dulu ingin kulakukan.
A : Oh, bagus. Kalau begitu, sampai jumpa nanti sore.
B : Sampai jumpa. Jangan lupa salat dan berdoa.
A : Ya. Kamu juga.
*
B : Apa yang akan kamu lakukan jika aku memiliki pacar?
A : Memberimu selamat?
B : Hanya itu?
A : Hmm, mungkin memintamu membelikanku cumi bakar sebesar telapak tangan?
B : Benarkah hanya itu?
A : Hmmm, belikan aku novel-novelnya Dan Brown, Paulo Coelho?
B : Kenapa kamu selalu meminta dibelikan sesuatu? Apa kamu benar-benar hanya menginginkan itu?
A : Hmm, karena mungkin nanti aku akan kesepian. Karena itu, bantu aku untuk tidak kesepian.
B : Hahaha. Kamu lucu. Tentu saja aku akan membagi waktu untukmu dan pacarku yang akan datang.
A : Oh, aku pikir itu tidak akan terjadi.
B : Sungguh, aku tidak sama seperti orang-orang yang melupakan kawannya untuk bersama pacarnya.
A : Ooh. Kau terlalu banyak membual.
B : Percayalah.
A : Oke.
 *
 (Beberapa bulan kemudian)
A : Tumben kamu datang ke kostanku.
B :  Maaf. Lama tidak mampir.
A :  Tidak heran.
B : Hmm, maaf. Pacarku agak sulit ditinggalkan.
A : Kamu pacaran dengan permen karet?
B : Hmm. Semacam itu. Pacarmu tidak pernah ke sini?
A : Pacarku? Kamu lupa sesuatu?
B : Ooh. Kamu belum punya pacar? Kukira dengan dia...
A : Jika kamu bukan cenayang, jangan mengira-ngira sesuatu. Apalagi yang berhubungan denganku.
B : Ah..., aku jadi kangen dengar omelanmu itu.
A : Aku tidak ngomel.
B : Masa? Apa kamu marah karena kita tidak pernah ngobrol lagi?
A : Tidak, tentu saja.
B : Kamu tidak jujur.
A : Ya. 

You Might Also Like

0 Comments