utherakalimaya.com

  • Home
  • Features
  • _ARTIKEL
  • _CATATAN
  • _UNDANGAN
  • DOKUMENTASI
  • contact



A : Ajari aku memaki hari ini.
B : Jangan. Dosa. Ikhlaskan saja bila ada yang menyakitimu.
A : Apa yang kamu tahu mengenai dosa?
B : Sedikit tahu.
A : Kalau begitu, maukah kamu menamparku sekali saja, saat kita bertemu nanti?
B : Akan kulakukan.
A : Sungguh?
B : Ya. Sedari dulu ingin kulakukan.
A : Oh, bagus. Kalau begitu, sampai jumpa nanti sore.
B : Sampai jumpa. Jangan lupa salat dan berdoa.
A : Ya. Kamu juga.
*
B : Apa yang akan kamu lakukan jika aku memiliki pacar?
A : Memberimu selamat?
B : Hanya itu?
A : Hmm, mungkin memintamu membelikanku cumi bakar sebesar telapak tangan?
B : Benarkah hanya itu?
A : Hmmm, belikan aku novel-novelnya Dan Brown, Paulo Coelho?
B : Kenapa kamu selalu meminta dibelikan sesuatu? Apa kamu benar-benar hanya menginginkan itu?
A : Hmm, karena mungkin nanti aku akan kesepian. Karena itu, bantu aku untuk tidak kesepian.
B : Hahaha. Kamu lucu. Tentu saja aku akan membagi waktu untukmu dan pacarku yang akan datang.
A : Oh, aku pikir itu tidak akan terjadi.
B : Sungguh, aku tidak sama seperti orang-orang yang melupakan kawannya untuk bersama pacarnya.
A : Ooh. Kau terlalu banyak membual.
B : Percayalah.
A : Oke.
 *
 (Beberapa bulan kemudian)
A : Tumben kamu datang ke kostanku.
B :  Maaf. Lama tidak mampir.
A :  Tidak heran.
B : Hmm, maaf. Pacarku agak sulit ditinggalkan.
A : Kamu pacaran dengan permen karet?
B : Hmm. Semacam itu. Pacarmu tidak pernah ke sini?
A : Pacarku? Kamu lupa sesuatu?
B : Ooh. Kamu belum punya pacar? Kukira dengan dia...
A : Jika kamu bukan cenayang, jangan mengira-ngira sesuatu. Apalagi yang berhubungan denganku.
B : Ah..., aku jadi kangen dengar omelanmu itu.
A : Aku tidak ngomel.
B : Masa? Apa kamu marah karena kita tidak pernah ngobrol lagi?
A : Tidak, tentu saja.
B : Kamu tidak jujur.
A : Ya. 

  • 0 Comments



Novel ini menceritakan riwayat hidup dari William Stanley Milligan atau Billy Milligan, orang pertama dalam sejarah Amerika yang dianggap tidak bersalah atas berbagai tindak kejahatan serius dengan alasan tidak waras. Billy Milligan menderita pemecahan kepribadian sehingga dia memiliki 24 kepribadin yang berbeda satu dengan yang lain. Billy Milligan pertama kali memunculkan alter egonya pada saat ia berusia 3 tahun, christine, seorang gadis kecil yang menderita disleksia.
Adapun beberapa alter ego yang ternyata beberapa menyelamatkan nyawanya, pada saat Billy memasuki usia 16 tahun, ia mencoba bunuh diri, tetapi alterego yang bernama ragen (rage again) menghentikan tubuhnya, serta menghindarkan Billy dari percobaan bunuh dirinya.
Jumlah alter ego Billy ada 24, 10 dari mereka adalah "mereka yang diinginkan", dan sisanya adalah "yang tidak diinginkan", fusi dari semua aler ego tersebut akan memunculkan satu kepribadian, sang guru.
Esensi dari buku ini adalah tentang bagaimna Billy Milligan bisa memiliki alter ego, semua itu dia munculkan karena pelecehan seksual oleh ayah tirinya, serta perjuangan seorang William Stanley Milligan untuk bisa meraih kebebasannya, salah satu alter ego dari Billy merupakan seorang wanita yang memilki penyimpangan seksual, adalana, yang memperkosa 3 gadis muda dari 3 tempat yang berbeda.
Kisah hidup Billy telah diadaptasi ke dalam layar lebar.

PengarangDaniel Keyes
Judul asli'The Minds of Billy Milligan'
PenerjemahMiriasti dan Meda Satrio
Perancang sampulAndreas Kusumahadi
NegaraAmerika Serikat
BahasaBahasa Indonesia
GenreNovel dari kisah nyata
PenerbitQanita
Halaman700
ISBN979-3269-37-5
Download E-book


Source wikipedia.
  • 0 Comments



Saya tidak pernah benar-benar tahu apa yang saya pikirkan hingga kepala saya memberontak sejak dua bulan lalu. Obat sakit kepala yang saya beli di mini market, pereda nyeri yang menyisa di dompet ajaib, dan bahkan entah obat apa pun yang ada di dompet itu, saya meminumnya dengan sungguh. Padahal, keberadaan obat-obat itu pun karena saat saya diserang sakit saya tidak pernah meminumnya. Yah, hanya ketika sakit saja saya meminumnya. Setelah tak terasa ada sesuatu yang sakit, saya membiarkannya di dompet ajaib itu bersama obat-obat lain dari latar belakang sakit yang berbeda.
        Kebiasaan saya itu tentu saja tidak baik. Bahkan dokter yang terakhir kali saya datangi, memarahi dan menjuluki saya sebagai pasien yang senang mencelakai dirinya sendiri. Menghabiskan obat yang diberikan dokter itu harusnya menjadi kewajiban selain melakukan ibadah dan tidak menyakiti siapa pun. Seorang kawan pernah menasehati saya, agar saya tidak sering mengkonsumsi sembarang obat. "Menyetok obat-obatan itu memang baik, tapi jangan sering meminum obat itu. Itu membuatmu bodoh," ujarnya.
          Sejak kawan saya mengatakan hal itu, saya berhenti memasukan obat itu ke dalam daftar persediaan obat saya. "Obat itu membuatmu bodoh!" kalimat itu sering terngiang di telinga saya. Entah kenapa saya mempercayainya, meskipun saya merasa bodoh karena tidak mengetahui apapun soal obat dan zat yang terkandung di dalamnya. Benarkah bisa meredakan sakit? Atau memang benar, bila ternyata mereka yang berada di lab itu menambahkan zat yang membuat siapapun yang meminum obat itu menjadi seorang yang bodoh.
          Jika memang benar ada zat yang bisa membuat seseorang menjadi bodoh dalam obat sakit kepala, barangkali ada pula obat yang membuat seseorang menggunakan kemampuan otaknya secara maksimal, macam di film-film Sci-Fi. Walaupun dalam film itu digambarkan bahwa obat itu adalah obat terlarang, narkoba jenis baru atau apapun sebutan mereka. Limitless (2011), misalnya. Film Hollywood ini menceritakan mengenai orang-orang yang mengkonsumsi obat jenis baru, obat yang memberikan rangsangan kuat bagi otak mereka untuk bekerja. Menjadi lebih cerdas, lebih mudah mempelajari hal baru, pokoknya  mereka menggunakan otak mereka dengan maksimal. Tidak disebutkan berapa persen mereka menggunakan kemampuan otaknya. Hanya saja, saat mereka berhenti mengkonsumsinya, kemampuan mereka menurun, pun kesehatan mereka.
        Lain negara, lain cerita. Dalam film Lucy (2014). Film Eropa ini berkisah mengenai Lucy (Scarlett Johansson), seorang mahasiswa asal Amerika yang sedang study di Taipe. Ia ditipu pacarnya dan harus berurusan dengan pengedar narkoba asal Korea bernama Mr. Jang (Min-sik Choi). Lucy tidak mengetahui bila isi koper yang harus diantarkan itu adalah narkoba jenis baru bernama CPH4. Konflik berlanjut hingga Lucy siuman dan menyadari perutnya telah dibedah. Seseorang memasukan salah satu kantong dari empat kantong CPH4 itu ke dalam perutnya. Lucy tidak sendiri, ada tiga lelaki lain yang perutnya dibedah.  Mereka berempat itu harus mengantarkan narkoba ke empat tempat yang berbeda. Sayangnya, CPH4 di perut Lucy bocor dan itu mulai mempengaruhi dirinya. 
       
Luc Besson, sutradara film ini membuat Lucy menggunakan kapasitas otaknya mulai dari 10% dan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan masalah yang terjadi. Kemampuan Lucy pun bertambah, mulai dari bisa membaca dan berbicara bahasa Mandarin, membaca cepat ribuan halaman di internet, berkelahi, menggerakkan benda, dan lainnya.
       Kembali ke obat sakit kepala saya, film ini cukup membuat sakit kepala saya sedikit mereda, sci-fi memang genre yang selalu saya gemari dibanding horror. Hanya saja, pada detik-detik akhir film, sakit kepala saya mulai kambuh melihat Luc Besson menjadi Tuhan.



  • 0 Comments

Where we are now

o

About me

a


@NYIMASK

"Selamat datang dan selamat membaca. Semoga kita semua selalu sehat, berbahagia, dan berkelimpahan rezeki dari arah mana saja.”


Follow Us

  • bloglovin
  • pinterest
  • instagram
  • facebook
  • Instagram

recent posts

Labels

#dirumahaja #tukarcerita Artikel Catatan Perjalanan Celoteh Cerpen E-Book Esai Info Lomba Journey Jurnal Kamar Penulis Lowongan Kerja Naskah Poject Promo Puisi Slider Undangan

instagram

PT. iBhumi Jagat Nuswantara | Template Created By :Blogger Templates | ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top