3 Tempat Nongkrong Berfaedah di Serang

Ilustrasi: komunikasijurnala1.blogspot.com


Kalau dulu sering kebingungan mencari tempat nongkrong yang asyik di Serang, beberapa waktu belakangan ini sudah tidak lagi. Serang sudah menjadi kota dengan banyak kedai dan kafe yang asyik untuk menghabiskan waktu. Di setiap sudut ada.

Pecinta nongkrong yang tidak terlalu menguras dompet, tapi bisa dapat foto menarik, banyak. Pengen suasana ekslusive dengan fasilitas wifi, suasana instaable, tapi rada menguras dompet juga banyak. Tapi, karena saya orangnya setia--monoton lebih tepatnya, saya biasanya nongkrong di tempat itu-itu saja.

Sebenarnya, persoalan tempat mah gitu-gitu aja. Paling beda di dekorasi, menu, dan suasana yang dihadirkan. Tentu saja, pemilik kedai atau kafenya juga berbeda. Kalau soal berfaedah atau tidaknya, ya kembali ke kamu. Kamu mau mendapat tingkat kefaedahan seperti apa? Tempat kumpul bareng teman untuk haha-hihi saja, atau tempat ngumpul sambil ngobrolin karya, diskusi, atau malah kamu mengerjakan karyamu sendiri.

Nah, ini 3 tempat nongkrong yang berfaedah di Serang versi saya.

1. Kedai Kopi Berfaedah
Kalau cari suasana saja sih banyak kedai kopi yang memiliki suasana dengan rate 5-10. Ada yang tenang dengan banyak stok inspirasi, ada yang bawaanya pengen serius aja dan lain sebagainya. Kalau saya, kalau lagi iseng dan keadaan dompet sedang sehat, saya keliling ke kedai kopi di Serang. Pengennya sih dilakukan setiap malam. Satu malam satu kedai. Tapi, apalah daya kadang kantong tidak mendukung. 

Apalagi kalau si empunya atau baristanya sudah kenal. Rasanya agak gimana gitu kalau nggak mampir. Selain perasaan 'agak gimana gitu' itu, juga biasanya pengen icip menu kopi terbarunya, pengen nodong ampas kopi, atau sekadar pengen ngacak-acak dapurnya untuk membuat kopi sendiri dan belajar meracik pada para pawangnya. 

Kalau soal ngacak-ngacak dapur dan nodong ampas kopi, Kiara Coffee, dan Ngopi Dipit. Cari suasana beda, biasanya mampir ke Camila Coffee atau Kopi Ngepuzz. Suasana serius dengan secangkir kopi hasil racikan peralatan tempur pembuat kopi yang serius, Grounded Coffee Bean. Kalau sedang main agak ke arah Timur, area stadion, ada Doph Coffee. Kalau mau diskusi dan melupakan ponsel--meskipun sering nggak lupa juga, biasanya dan seringnya saya ke Padepokan Kupi.

Tempat yang terakhir itu (kita sebut saja Padepokan Kupi), sebenarnya sih kedai ini nggak banget. Instaable juga nggak, nggak ada wifi, colokan listrik jarang, kalau gerimis bubar dan mamang pembuat kopinya suka bikin 'kerok' alias keki. Yang terakhir itu khusus untuk mahasiswa fakultas Hukum Untirta aja sih. Saya mah biasa saja dan tetap memanggilnya mamang tanpa basa-basi dan tanpa takut dikasih nilai K. Aha-aha.

Di tempat ini saya biasa mengerjakan PR, dan berdiskusi baik dengan kawan yang sudah janjian, maupun pengunjung lain yang bahkan namanya saja lima menit kemudian sering saya lupakan. Entah itu diskusi soal kerelawanan, lingkungan, sosial, budaya, sejarah, sampai kriminologi. Banyak ide-ide liar yang bisa ditangkap, diaplikasikan atau dilakukan. Bahkan, beberapa social movement yang dilakukan juga banyak lahir di sana. Tentu, bergeraknya bersama pemilik kedainya juga yang sering mengajak 'kemana' dan 'ngapain'. Entah itu sekadar jalan-jalan dengan misi cari suasana anyar, atau melakukan sesuatu yang sekiranya bermanfaat bagi sesama. 

Meskipun yah, jarang wajah-wajah yang mengandung vitamin A yang baik untuk mata dan gemesin ala kaula muda zaman now, tapi nongkrongnya jadi berfaedah karena diajari banyak hal yang positif dan terus diajak mikir. Berat ya? Maklum, gaulnya sama mamang-mamang yang lurus dan dari keluarga baik-baik jadi begini deh. Heu.

2. Food Court Berfaedah
Food court atau zona tempat makan sekaligus nongkrong yang asyik di Serang saat ini sudah menjamur juga. Mulai dari Pondok Tiara, Ginger Box, dan yang terbaru (beritahu saya jika ada yang paling baru) Golden Attack. Kalau bagian ini sih saya selalu bisa 'hayu' di manapun. Karena biasanya saya memikirkan perut lebih dulu. Di mana ada yang menjual menu makanan yang sedang ingin saya makan, maka ke sanalah saya. 

Tapi kalau sudah dihubungkan ke kenyamanan, saya bisa mengatakan Ginger Box dan Golden Attack nyaman untuk tempat nongkrong. Ginger Box punya suasana cozy tempat kaula muda yang gaul dan mencintai ke-swag-an zaman. Halah.

Di Ginger Box, kamu bisa memilih mau makan menu di vendor mana. Tentu saja dengan menu dari tiap vendor di sana wajib untuk diicip. Saya ke sana biasanya cuma nodong ampas kopi, makan dan haha hihi saja. Atau bertemu teman, membicarakan proyek kecil yang langsung 'lets go'.

Tapi kalau niatnya sambil meet up dengan klien dan pembicaraannya lumayan serius, Golden Attack bisa jadi tempat berbincang sambil menghabiskan makanan di piringmu. Asyik juga ada hiburan live music-nya. Tapi, tolong bagi yang suaranya fals mending jangan coba-coba ambil microphone dari penyanyi di sana. Ganggu pengunjung lain, cuk. Wahahaha.

3. Jalanan Berfaedah
Makan di kaki lima bagi sebagian orang mungkin bikin canggung. Selain tempatnya yang biasanya berada di trotoar dan kita tahu itu melanggar hak para pejalan kaki, juga karena kita tidak bisa memprediksi kebersihan makanan yang kita makan. Lha, kalau kita lagi makan terus ada badai debu kan nggak lucu, ya. Meskipun sudah tahu itu 'salah' dan mendekat pada 'ketidakfaedahan', tapi saya juga sering merasa santai juga. Rumit, kan? 

Dan ini yang bikin saya bingung, kaki lima mana yang bisa saya rekomendasikan padamu? Karena banyak sekali yang memiliki menu makanan yang cocok di lidah saya. Karena itu, saya putuskan akan merekomendasikan sorga kelapa muda saja. Meskipun pelanggarannya sudah bukan lagi mengganggu pejalan kaki, tapi pengguna jalan, tapi ah sudahlah ya. Kefaedahan yang saya dapatkan di sorga kelapa muda ini, obrolan santai dengan babang-babangnya. Juga, interaksi dengan para penikmat kelapa muda yang lain.

Berada di sepanjang jalan Pasar Lama Royal, ribuan kelapa muda dengan masing-masing lapak itu berada. Setiap hari, babang-babangnya bisa membelah seratus hingga tiga ratus kelapa muda untuk para pelanggannya. Katanya sih bukanya mulai dari pukul 10.00 pagi hingga truk pengangkut sampah datang di malam hari. 

Beberapa kali saya menghabiskan waktu di sana untuk menikmati satu atau dua butir kelapa muda. Atau saya berhenti sebentar, memesan satu atau dua butir dan minta dibelahkan, kemudian dibawa pulang. Yang terakhir itu terjadi kalau saya sedang merasa bersalah karena mengganggu orang, atau sedang ada yang ingin dikerjakan di rumah. Selebihnya, yah saya nikmati di tempat dan sebodo amat. Hihi.

You Might Also Like

0 Comments