Dear Evangeline

Ma Belle Evangeline


Evangeline, barangkali kamu tidak pernah mengenalku, dan aku pun baru mengenalmu tadi siang lewat sebuah film yang tokohnya sangat percaya padamu. Sebenarnya, sejak lama aku melihatmu, mengagumimu, meski aku tidak tahu siapa namamu. Hingga dengan gampang kuakui dirimu sebagai bintangku; bintang yang akan membawaku pulang ketika aku tersesat, bintang yang akan terus menemaniku ketika aku meratap--dan akan bersedih tangis bersamaku. Ah, juga bintang yang akan terus mendengar cerita-ceritaku, kemarin, hari ini dan esok. Dan sekarang, aku pun ingin bercerita seperti biasa.
Hari ini, Evangeline, hariku tidak terlalu buruk, dan tidak terlalu baik. Aku bilang biasa saja pun rasanya tidak termasuk biasa saja juga. Tadi sore, dikala matahari hendak terbenam, aku merasa 'sesuatu akan berakhir', dan sore tadi itulah akhirnya; tepat ketika gelap menyelimuti keseluruhan bumiku. Aku tidak tahu apa itu, hanya saja, rasanya dadaku tiba-tiba saja nyeri, seolah 'kehilangan' itu benar akan menyergapku seperti gelap pada bumi. Aku coba melawannya dengan menyalakan rokok, memesan kopi, dan berbincang dengan beberapa kawan tentang hal apapun. Ya, aku coba menyingkirkan rasa itu. Namun, tidak bisa. Rasa 'kehilangan' tanpa sebab itu masih saja di sana, bahkan dengan gelombang yang lebih besar seolah ia telah menyurup ke dalam darahku.
"Aku akan kehilangan, entah apa," batinku memutuskan demikian. Sementara kepalaku membantah dengan perkataan; 'apa yang akan hilang? Tidak masuk akal.'
Oh, Evangeline, hingga kini pun aku tidak tahu apa artinya; apa arti 'kehilangan' yang tiba-tiba aku rasa itu. Kehilangan yang entah. Bisakah kamu menjawabku apa itu?

You Might Also Like

0 Comments